Ribuan Pastor Gereja Katolik Terlibat Pelecehan Anak di Jerman

Dugaan pelehan seksual yang diduga dilakukan imam dan karyawan Gereja Katolik Singapura [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Bocornya tentang temuan ribuan pastor di Gereja Katolik Jerman terlibat dalam pecehan terhadap ribuan anak mengejutkan publik. Berdasarkan laporan Der Spiegel dan Die Zeit, sekitar 3.677 anak menjadi korban pelecehan dalam kurun waktu 1846 hingga 2014.

Laporan itu juga menyebutkan setidaknya 1.670 pastor terlibat perbuatan yang tidak pantas itu. Umumnya anak yang menjadi korban berusia 13 tahun atau lebih muda. Mayoritas adalah laki-laki. Studi yang dilakukan Konferensi Uskup Jerman ini akan dirilis pada 25 September mendatang.

Para peneliti dari Universitas Giessen, Heidelberg, dan Mannheim menyebutkan, jumlah korban mungkin saja lebih dari yang disebutkan itu. Namun, para peneliti tidak diizinkan mengakses dokumen asli yang merupakan milik gereja. Laporan ini menambah daftar panjang kasus pelecehan seksual oleh pastor selama beberapa dekade.

“Lewat penelitian ini kamu tahu sejauh mana pelecehan seksual terjadi. Kami kecewa dan malu,” kata Uskup Stephan Ackermann atas nama Konferensi Uskup seperti dikutip dw.com beberapa waktu lalu.

Masih merujuk ke laporan tersebut, bahwa ada bukti beberapa dokumen yang dihancurkan atau dimanipulasi. Para pastor yang diduga terlibat dalam pelecehan tersebut dipindahkan ke tempat baru sehingga jemaatnya sama sekali tidak curiga kepadanya. Laporan serupa juga pernah terjadi di Gereja Katolik di Amerika Serikat (AS). Penyelidikan menemukan sekitar 1.000 anak menjadi korban pelecehan oleh sekitar 300 pastor di Pennsylvania.

Itu baru di sana saja. Sementara di Australia, sebuah komisi yang menyelidiki pelecehan anak yang terjadi di Gereja Katolik mencapai sekitar 4.756 laporan. Korbannya mencapai sekitar 1.880 anak. Itu terjadi antara kurun waktu 1980 hingga 2015.

“Kami sangat menderita dan ini sangat memalukan bagi kami,” kata Stephan Ackermann. “Kami menugaskan penelitian ini sejak 4 tahun lalu dan kami pra uskup siap menerima hasilnya.” [KRG]