Koran Sulindo – Ribuan massa Partai PPP Daerah Istimewa. Yogyakarta (DIY) melakukan aksi turun ke jalan, Jumat (7/4). Aksi yang berlangsung di titik nol kilometer di Yogya ini menolak kepimpinan baik dari kubu Djan Faridz maupun Romahurmuzy. Bahkan massa juga mendesak Mahkamah Partai segera menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB) untuk melengserkan Djan Faridz maupun Romahurmuzy.
“Kedua pemimpin itu harus dihentikan. Kami ingin menggelar muktamar luar biasa dengan menganti kedua pemimpin itu secara konstitusi dan undang-undang,” tegas Ketua DPW PPP DIY Syukri Fadholi.
Ditambahkan oleh Penasihat Laskar PPP DIY Muhammad Yazid, banyak kader PPP yang telah muak dengan konflik internal yang terjadi di tubuh PPP dan mengakibatkan terpecah menjadi dua kubu. “Sebagian besar struktur pengurus DPW PPP se-Indonesia sudah gerah dengan konflik yang ada. PPP harus bangkit, revolusi PPP sudah seharusnya dilakukan sekarang ini,” ucap Yazid.
Sementara itu Indrayanto Koordinator Laskar PPP DIY menegaskan pemimpin baru PPP ke depan adalah sosok yang pernah memimpin PPP tingkat provinsi (ketua DPW) maupun kabupaten/kota (DPD). “Ketua Umum harus pernah memimpin PPP, minimal Ketua DPW atau DPD. Yang kita tahu, dua sosok pemimpin PPP itu belum pernah memimpin daerah, tahu-tahu nangkring di pusat sebagai ketum,” tutur Indrayanto.
Menurut Syukri Fadholi, dengan digelarnya MLB diharapkan ada perubahan menyeluruh dalam struktur partai dan kembali ke arah kebijakan partai. Harus dketahui, lanjut Syukri Fadholi, esensi perjuangan PPP adalah partai yang membawa aspirasi umat Islam Indonesia. Kemudian, PPP mempunyai kewajiban moral agar kebijakan-kebijakan negara tidak bertentangan dengan nilai ketuhanan. Selanjutnya, PPP berharap bangsa dan negara ini menjadi bangsa yang nasionalis religius bukan negara yang nasionalis sekuler.
“Oleh karena itu gerakan yang di Yogya ini adalah gerakan untuk mengembalikan jati diri partai,” tuturnya lagi.
Untuk memuluskan upaya menggelar MLB, Syukri Fadholi, meminta dukungan DPW PPP seluruh Indonesia. [YUK]