Joko Widodo mencium bendera Merah Putih seusai diumumkan sebagai Capres PDIP, di Rumah Pitung, Marunda, Jakarta Utara (14/3). Joko Widodo menyatakan secara resmi siap menerima mandat dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk maju sebagai Calon Presiden pada Pemilihan Presiden tahun 2014. ANTARA FOTO/ Tempo-Imam Sukamto/mes/14

Koran Sulindo – Relawan Jokowi menilai pidato Presiden Joko Widodo dalam rapat umum bersama relawan, di Sentul International Covention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/8) adalah bentuk orasi yang menyejukkan.

Hal tersebut sebagaimana disampaikan Ketua Umum Seknas Jokowi, M. Yamin, bersama relawan Jokowi, saat menggelar konferensi pers, di Jakarta, Selasa (7/8).

Menurutnya, orasi Jokowi lebih kapada menganjurkan persatuan, persaudaraan, dan kerja sama seluruh komponen bangsa.

“Pesan utama yang dikandung dalam orasi ini adalah sebuah pesan yang membangkitkan semangat para relawan untuk bekerja lebih giat lagi,” kata Yamin.

Menurut Yamin, salah satu kata kunci dalam orasi Jokowi adalah kata ‘berani’, yang konteks kalimatnya bukan mendorong kaum relawan untuk berantem, dalam pengertian fisik atau konflik.

Namun lebih mendekati makna sebagaimana yang terkandung dalam ungkapan universal, seperti ‘berani karena benar’, atau ‘berani membela kebenaran’.

Sekedar informasi, dalam konferensi pers kali ini, adapun relawan Jokowi yang hadir yakni, Relawan Gojo; Seknas Jokowi; Projo; Bara JP; KAPT; RPJB; AKGI; Foreder; Buruh Sahabat Jokowi; Rejo; Solmet; Getar; Duta Jokowi; Pos Raya dan lainnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyayangkan arahan yang diberikan dirinya kepada relawan dipenggal-penggal, sehingga menghilangkan substansi. Jokowi pun meminta agar arahan yang ia sampaikan kepada relawan, ‘agar berani diajak berantem’, diperhatikan secara baik dan utuh.

“Siapa yang ngomong? Ditonton yang komplet dong!” kata usai meresmikan venue berlayar dan jetski untuk Asian Games, di kawasan Ancol, Jakarta Utara, Senin (6/8).

“Saya kan sampaikan, aset terbesar kita adalah persatuan, kerukunan. Oleh sebab itu, jangan sampai membangun kebencian, saling mencela, saling menjelekkan, saya sampaikan itu.”

Presiden menegaskan kepada semua pihak untuk melihat komplit pidatonya itu. Ia menekankan aset terbesar bangsa Indonesia adalah persatuan, dan kerukunan.

“Coba dirunut dari atas, jangan diambil sepotongnya saja, nanti enak yang komentari kalau seperti itu. Dilihat secara keseluruhan, konteksnya kan kelihatan,” kata Jokowi.

Sebagaimana diketahui, pada saat pertemuan antara Jokowi dengan relawan di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Jokowi meminta relawan tak perlu mencari musuh dalam masa kampanye Pemilu 2019, tetapi harus berani jika harus bertarung.

“Jangan membangun permusuhan, jangan membangun ujaran-ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah. Tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang lain. Tapi kalau diajak berantem juga berani,” kata Jokowi saat itu.

Pernyataan Jokowi itu langsung membuat para relawan yang memadati ruangan acara bersorak dan berteriak heboh. Jokowi pun membiarkan kehebohan berlangsung sekitar 15 detik sebelum ia kembali melanjutkan arahannya.

“Tapi jangan ngajak (berantem) loh. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak (berantem), tidak boleh takut,” kata Presiden yang disambut antusias oleh para relawan. [SAE/TGU]