Koran Sulindo – Belanda menyampaikan penyesalan dan permohonan maaf kepada Indonesia atas kekerasan yang berlebihan dari bangsa Belanda pada masa penjajahan.
“Selaras dengan pernyataan pemerintahan saya sebelumnya, saya ingin menyampaikan penyesalan saya dan permohonan maaf untuk kekerasan yang berlebihan dari pihak Belanda di tahun-tahun tersebut,” kata Raja Belanda Willem Alexander, didampingi Ratu Belanda Maxima Zorreguieta Cerruti, dalam pernyataan pers bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (10/2/2020).
Pidato Willem disampaikan dalam bahasa Inggris. Protokol Setpres membagikan terjemahan pidato tersebut.
Raja dan Ratu Belanda melakukan kunjungan kenegaraan khusus ke Indonesia pada 9-13 Maret 2020 dengan membawa rombongan pengusaha dalam jumlah besar.
Konteks permintaan maaf Raja Belanda tersebut adalah tahun-tahun setelah diumumkannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Saat itu Belanda melakukan Agresi Militer sebanyak dua kali yang menyebabkan banyak korban di pihak Indonesia.
“Saya melakukan ini dengan kesadaran penuh bahwa rasa sakit dan kesedihan keluarga-keluarga yang terdampak masih dirasakan sampai saat ini,” katanya.
Pada 75 tahun lalu, yaitu 17 Agustus 1945, Indonesia mengumumkan Proklamasi, dan menuntut tempatnya di antara negara-negara yang bebas dan merdeka.
“Pemerintah Belanda secara tegas telah mengakui hal ini, baik secara politik maupun secara moral, 15 tahun yang lalu. Hari ini kami dengan penuh kehangatan mengucapkan selamat pada rakyat Indonesia pada saat perayaan 75 tahun kemerdekaan,” katanya.
Merupakan tanda yang sangat menjanjikan dua negara yang sebelumnya berada di pihak yang berlawanan menjalin hubungan yang semakin erat dan mengembangkan sebuah hubungan baru berdasarkan rasa hormat, saling percaya, dan persahabatan.
“Ikatan di antara kita semakin erat dan beragam. Ini sungguh menggembirakan saya. Dan saya tahu di Belanda banyak yang merasakan hal yang sama. Banyak orang di Belanda merasakan ikatan yang kuat dengan Indonesia,” katanya.
Raja dan Ratu Belanda mengaku sangat menantikan kunjungan kali ini.
“Kunjungan kami mempunyai program yang menarik dan berorientasi ke masa depan. Pada saat yang bersamaan, merupakan sesuatu yang baik bila kita tetap menghadapi sejarah kita. Masa lalu tidak bisa dihapus, dan perlu diakui setiap generasi pada waktunya,” katanya.
Menurut Raja, banyak orang di Belanda merasakan ikatan yang kuat dengan Indonesia.
“Sungguh membahagiakan bahwa, sebaliknya, semakin banyak generasi muda Indonesia menunjukkan minat ke negara kami. Ini terlihat dalam jumlah mahasiswa dan mahasiswi yang datang untuk belajar di Belanda. Terlebih, ini juga terlihat dalam jalinan kerja sama erat antara kedua negara kita dalam bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, pengelolaan air, perlindungan alam dan iklim,” kata Raja Willem.
Sementara Presiden Joko Widodo mengatakan berbicara soal 75 tahun peringatan kemerdekaan RI.
“Kunjungan baginda akan dicatat oleh sejarah sebagai kunjungan yang bersahabat, produktif, menatap masa depan, tanpa harus melupakan sejarah masa lalu,” kata Presiden Jokowi. [RED]