Benar saja, Rafi tak mau membuat desain baju seperti tokoh putri duyung yang tampak seksi, tetapi membuatnya lebih santun agar cocok dengan nilai dan budaya Indonesia. Pada usia yang sangat dini, tiga tahun, Rafi telah mengejutkan kedua orangtua karena mampu menunjukkan kepiawaiannya menggambar dan mendesain baju.
Berawal dari sebuah sketsa baju untuk Ariel itulah, bakat Rafi sebagai desainer mulai tampak. Gambar yang dibuatnya sungguh melampaui imajinasi anak-anak seusianya. Dibuatnya sebuah sketsa rompi dan jaket untuk Ariel. Melihat Ariel sebagai seorang manusia, dia juga membuatkan gaun untuknya. Semua yang dibuatnya hanya sebatas sketsa dengan spidol warna yang dimilikinya.
Hingga suatu saat, bocah berkacamata yang gemar menghadiri pagelaran fesyen dan suka membaca buku-buku fesyen ini menulis surat kepada Tuhan, yang berisi dua permohonan. Pertama, dia menuliskan keinginannya untuk bisa diberi kemampuan mendengar. Permohonan lainnya, dia ingin berkesempatan membuat pagelaran busana miliknya di hari ulang tahunnya.
Tuhan mengabulkan permohonan Rafi. Tepat pada hari ulang tahunnya ke-9, Rafi diberi kesempatan memamerkan koleksi perdananya pada Eastern Everland Fashion Show pada Juli 2011. Masih pada tahun itu, Rafi kembali tampil dalam Echoes of Heritage Jakarta Fashion Week. Saat itu dia berkolaborasi dengan desainer kenamaan, Barli Asmara. Desainer ini sangat terkesan dengan karya Rafi dan mengundangnya ke workshop pribadinya.
Baca juga: Djiaw Kie Siong : Tionghoa yang Berjasa pada Kemerdekaan RI
Tujuh rancangan miliknya dipamerkan di acara tersebut dan mendapat pujian luar biasa dari komunitas fesyen Indonesia. Selain dari Bari Asmara yang menemukan bakatnya, dorongan pada Rafi datang dari Lia Candrasari, pengelola LC Foundation. Yayasan inilah yang mendanai kegiatan Rafi agar bisa ikut ambil bagian dalam Jakarta Fashion Week 2012 dengan menggandeng Nonita Respati dan Aryani Praga Saputra.
Karya-karya Rafi yang sempat diperagakan di Indonesia Festival Melbourne, Australia, September 2012, mendapat perhatian dari seorang jurnalis asal Australia. Laporan wartawan ini rupanya menarik perhatian Tyra Banks, supermodel asal Amerika Serikat.
Sejak itulah, supermodel ini terus memantau prestasi Rafi. Dia ingin mengetahui apakah siswa kelas 5 SD LB (Sekolah Dasar Luar Biasa) di Cipete tersebut waktu itu memang produktif dalam menciptakan desain baju atau hanya mencipta berdasarkan mood. Pada akhirnya, Manajemen Tyra Banks menghubungi Rafi, memintanya menyediakan wardrobe pada final America’s Next Top Model Cycle 20 Boys & Girls di Bali, pada Agustus 2013.