Koran Sulindo – Partisipasi pemilih dalam Pilkada Jakarta 2017 sangat tinggi, terbukti dengan kehadiran di tempat pemilihan suara yang mencapai 77 persen dari warga yang mempunyai hak pilih. Antusiasme yang sama juga terlihat dalam mengawasi proses penghitungan suara. Antusiasme yang kuat dalam proses pelaksanaan tahapan Pilkada Jakarta itu juga tampak dalam pertarungan di dunia maya melalui media sosial yang sama brutalnya dengan yang nyata.
KPU DKI Jakarta menyatakan telah menyelesaikan input data sitem informasi penghitungan suara (situng) Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017 di Hotel Bidakara, Jumat (17/2) malam.
Berdasarkan rekapitulasi entry data Model C1 itu, pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni memperoleh 936.609 suara (17.05 persen), pasangan calon Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat memperoleh 2.357.587 suara (42.91 persen) dan pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno memperoleh 2.200.636 suara (40.05 persen).
Ketua KPU Provinsi DKI Jakarta Sumarno menyatakan bahwa hasil hitungan suara berdasarkan scan C1 merupakan bentuk transparansi penyelenggara pemilu.
“Namun hasil penghitungan suara resmi adalah rekapitulasi berjenjang yang dilakukan KPU DKI Jakarta mulai dari tingkat PPK 16-22 Februari, KPU Kabupaten/Kota 22-24 Februari, dan KPU Provinsi 25-27 Februari 2017,” kata Sumarno.
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz, mengatakan memperhatikan perolehan dan kemenangan masing-masing pasangan calon, dapat disimpulkan masing-masing pasangan calon mempunyai basis pemilih yang perbedaannya cukup signifikan.
“Perbedaan perolehan suara menunjukkan latar belakang karakter pemilih, keyakinan keagamaan serta mendasarkan pada visi, misi dan program yang diajukan pasangan calon,” kata Masykurudin, melalui rilis di situs JPPR.
Menurut Masykurudin, dalam putaran kedua nanti pasangan calon harus bertempur merebut perhatian pemilih yang tidak menyuarakan pilihannya di TPS (golongan putih).
Menurut data KPU, jumlah pemilih Golput dalam Pilkada Jakarta lalu sebesar 1.668.902 (23 persen).
Mereka adalah kunci meraih kemenangan di putaran kedua.
Dalam masa kampanye berikutnya, Basuki Tjahaya Purnama-Djarot Syaiful Hadi dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dinilainya perlu lebih kuat menajamkan visi, misi, dan programnya untuk meyakinkan kaum golput itu.
“Meyakinkan masyarakat agar datang ke TPS untuk membuktikan pilihannya jauh lebih mudah daripada berusaha mengubah pilihan sebelumnya,” kata Masykurudin.
Partisipasi 77 Persen
Berdasarkan hasil hitungan di situs KPU, tingkat partisipasi pemilih pada gelaran Pilgub DKI 15 Februari lalu mencapai 77.1 persen. Angka ini lebih tinggi daripada Pilkada 2012 yang hanya 68 persen.
Tingkat partisipasi paling tinggi dari wilayah Kepulauan Seribu yakni sebesar 84,2 persen dan tingkat partisipasi paling rendah berasal dari kota Jakarta Barat yaitu 75,2 persen.
Untuk pemilih disabilitas dari 10.256 DPT tercatat 10.229 pemilih yang menggunakan hak pilihnya sehingga tingkat partisipasi pemilih disabilitas mencapai 99,7 persen. [kpu.go.id/jppr.or.id/DAS]