Pupuk Indonesia Perkuat Stok Pupuk di Jatim

Koran Sulindo – Menyambut musim tanam gadu pada bulan April-Mei 2021, PT Pupuk Indonesia terus memperkuat stok pupuk subsidi di Provinsi Jawa Timur dan akan disalurkan sesuai alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana, menyatakan bahwa stok pupuk subsidi Pupuk Indonesia di Provinsi Jawa Timur sebesar 193,238 ton. Jumlah ini sekitar 265% lebih banyak atau lebih dari dua kali lipat dari stok minimum ketentuan pemerintah.

“Rinciannya adalah, pupuk Urea 45,935 ton, NPK Phonska 28,134 ton, SP-36 22,253 ton, ZA 51,248 ton, dan Organik 45,398 ton,” jelasnya dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (29/4).

Lebih lanjut Wijaya menyebutkan bahwa untuk mendapatkan pupuk subsidi, syarat atau ketentuan yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian adalah petani wajib tergabung dalam kelompok tani, menggarap lahan maksimal dua hektar, menyusun Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK), dan untuk wilayah tertentu menggunakan Kartu Tani.

“Apabila belum memiliki Kartu Tani, petani masih dapat menebus pupuk subsidi secara manual, dengan bantuan petugas penyuluh lapangan atau PPL dari dinas pertanian setempat,” ujarnya.

Sebagai produsen, lanjut Wijaya, Pupuk Indonesia berkewajiban untuk menyalurkan pupuk subsidi sesuai penugasan atau alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah. Dimana pada tahun 2021 alokasi pupuk subsidi yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No. 49 Tahun 2020 sebesar 9,04 juta ton dan 1,5 juta liter pupuk organik cair.

“Sedangkan untuk jumlah penyalurannya ke berbagai daerah, kami berpedoman pada Surat Keputusan (SK) dari Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten,” jelas Wijaya.

Terkait teknis penyaluran, Pupuk Indonesia juga menegaskan kepada 1.400 lebih distributor dan 29 ribu lebih kios resmi agar menyalurkan pupuk subsidi sesuai dengan ketentuan dan alokasi yang telah ditetapkan pemerintah.

Sebagai bentuk pengawasan distribusi, Pupuk Indonesia telah memanfaatkan Distribution Planning and Control System (DPCS). Teknologi informasi ini merupakan sistem terintegrasi yang didesain untuk melakukan kontrol rantai pasok distribusi pupuk subsidi secara optimal.

“Datanya realtime, jadi kami dapat memantau stok pupuk subsidi mulai dari lini produksi hingga kios-kios resmi,” jelas Wijaya. [Adv]