Ilustrasi: Arus balik lebaran di kalaur selatan Jawa/mediatataruang.com

Koran Sulindo – Puncak arus balik musim Lebaran tahun ini diperkirakan akan terjadi pada 20 Juni 2018. Karena itu, para pemudik diimbau untuk kembali ke DKI Jakarta lebih awal untuk menghindari penumpukan kendaraan alias kemacetan.

Menurut Kepala Kepolisian RI Tito Karnavian, para pemudik yang akan kembali ke Jakarta sebaiknya mengambil tanggal 17 atau 18 Juni 2018. Diperkirakan pada tanggal itu jalanan tidak macet. Akan tetapi, ia tetap mengimbau agar terus memperbarui informasi arus lalu lintas agar tepat mengambil keputusan ketika ingin kembali ke Jakarta.

Diungkapkan Tito, dengan imbauan tersebut harapannya tidak ada penumpukan pemudik pada 19 hingga 20 Juni 2018. Pernyataan Tito ini lalu ditimpali Kepala Korp Lalu Lintas Mabes Polri Royke Lumowa yang juga mengimbau hal serupa.

Ia bahkan berani mengatakan, pada 20 Juni dipastikan jalanan akan macet. Karena itu, arus balik bagi pemudik sebaiknya dicicil sehingga terhindar dari kemacetan. Pasalnya, pada 20 Juni merupakan hari terakhir cuti bersama untuk pegawai negeri.

“Selain 20 Juni, 24 Juni akan jadi tanggal rawan kepadatan,” kata Royke seperti dikutip detik.com pada Kamis (14/6).

Menurut Royke, ketika arus balik nanti, pemudik tetap akan menggunakan jalur tol fungsional dan akan dibalikarahkan dari timur ke barat. Kepolisian juga telah menyusun rencana jika terjadi kepadatan, maka rekayasa lalu lintas akan dilakukan sama seperti arus mudik: dengan memberlakukan contraflow. [KRG]