Serangan brutal tentara Israel kepada warga Palestina [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Kepolisian Israel menyerang secara brutal warga Palestina yang memprotes penggusuran keluarga Abu Ahmeed di kamp pengungsian Al Ahmari. Dari kejadian itu, 300 orang ditahan dan 56 orang mengalami luka-luka.

Warga Palestina itu seperti dikutip teleSUR pada Jumat (14/12) menyebutkan, warga memprotes penggusuran rumah keluarga Palestina. Polisi Israel lalu menangkapi para warga itu. Lebih dari 100 tentara unit khusus Israel diturunkan untuk menggusur rumah Abu Hameed.

Para tentara Israel itu melempari para demonstran dengan bom suara, semprotan merica walau warga Palestina itu berunjuk rasa secara damai. Para warga juga berdemonstrasi sambil bernyanyi yang mungkin mengganggu para tentara Israel.

Karena peristiwa itu, bentrokan jadi tidak terelakkan. Setidaknya 6 anak muda terluka karena terkena tembakan peluru tajam. Puluhan tentara yang diturunkan itu juga didampingi dengan pesawat pengintai. Sementara buldoser terus bergerak dan menghancurkan rumah warga Palestina itu.

Akibat lemparan bom asap tentara Israel itu, 3 wartawa yang ada di lokasi juga terluka. Ambulans dan tim medis segera didatangkan ke lokasi karena harus segera membawa seorang perempuan yang akan melahirkan ke rumah sakit.

Media lokal menyebutkan, ini merupakan kali ketiga pasukan Israel mencoba menghancurkan rumah keluarga Abu Hameed. Itu terjadi setelah seorang anaknya yang beragama Islam dituduh membunuh seorang tentara Israel.

Abu Hameed disebut memiliki 4 anak laki-laki yang kini ditahan pihak aarat Israel. Ia berjanji tidak akan menyerah dan terus akan mempertahankan rumah serta tanahnya. Ini semua demi Palestina dan seluruh rakyatnya, kata Abu Hameed. [KRG]