Koran Sulindo – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani membuka Pekan Produk Budaya Nusantara Expo dan Forum 2016 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Rabu (19/10) petang. Turut. Hadir acara pembukaan pekan, antara lain Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo serta Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo.
Menteri Puan mengatakan, Pekan Produk Budaya Nusantara Expo 2016 merupakan kegiatan strategis dalam mendorong pembangunan karakter untuk mempertegas kepribadian dan jadi diri bangsa sesuai dengan amanat Trisakti, sebagaimana menjadi visi pembangunan nasional saat ini.
“Melalui kegiatan ini, kita berupaya untuk membangun potensi produk budaya sebagai kekuatan dalam memperteguh semangat Bhinneka Tunggal Ika yang sekaligus juga memperkuat potensi perekonomian rakyat,” ujar Puan.
Menteri Puan menuturkan, produk-produk budaya Indonesia sangat beragam, seperti batik, kain, tenun, jamu, kuliner, seni tari, seni lukis, seni patung, dan seni ukir, telah tumbuh dan berkembang di tengah masyarakat.
“Perkembangan zaman menuntut produk budaya ini tidak hanya sebagai ekspresi nilai budaya, tetapi juga dituntut dapat memiliki nilai ekonomis, sehingga dapat bertahan dalam perkembangan dan tuntutan zaman,” katanya.
Produk budaya Indonesia telah banyak menerima penghargaan dan pengakuan yang telah diberikan oleh UNESCO terhadap 18 warisan alam dan budaya Indonesia sebagai Warisan Dunia, sudah sepatutnya menjadi kebanggaan kita.
“Saya berpesan kepada para generasi muda, sebagai penerus bangsa, agar lebih mencintai, memanfaatkan, dan melestarikan warisan dunia tersebut untuk memperteguh jati diri bangsa sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat. Saya juga mengajak pemerintah daerah yang memiliki aset sebagai kota pusaka dapat segera melakukan pengelolaan dan pelestarian, sehingga dapat menjadi tujuan wisata,” kata cucu Proklamator Bung Karno itu.
Dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, Menko mengatakan, pengenalan dan aksesibilitas jual-beli produk budaya semakin terbuka luas dan melahirkan banyak ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan. Artinya, saat ini semakin diperlukan kreativitas dan inovasi dalam memenangkan persaingan global.
“Mengingat, tantangan yang dihadapi usaha rakyat berbasis budaya pada umumnya adalah masalah permodalan, pemasaran, kualitas, dan inovasi. Pemerintah dan berbagai pihak memiliki peran yang dapat ikut membantu menyelesaikan permasalahan tersebut,” imbuhnya.
Sejumlah kementerian, seperti Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan dan BUMN disebutnya dapat berperan dalam pengembangan dan pemasaran produk budaya. Menurut dia. dalam hal permodalan, terdapat sumber-sumber pembiayaan yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan usaha rakyat, baik perbankan maupun non-perbankan. Dengan pendampingan dari Kementerian Koperasi dan UMKM, akses permodalan dapat dibantu menjadi lebih optimal.
Dalam hal meningkatkan kualitas produk, ada Kementerian Perindustrian yang dapat berperan dalam membantu Koperasi dan UMKM mengembangkan produknya. Program CSR dari berbagai perusahaan swasta juga dapat diarahkan dalam membantu desain ataupun kemasan produk.
“Menyangkut pemasaran produk budaya, maka peran Kementerian Perdagangan dalam promosi produk akan mempercepat penguatan usaha rakyat berbasis budaya. Program CSR dari berbagai perusahaan swasta juga dapat ikut mengambil peran dalam membantu pemasaran. Perusahaan BUMN dapat ikut menggunakan produk Koperasi dan UMKM di lingkungannya sebagai bentuk nyata memperkuat promosi dan pemasaran,” jelas Puan.
Diharapkan kegiatan ini memberikan manfaat kepada daerah dalam mempromosikan potensinya serta memberikan pemahaman kepada generasi muda bahwa Indonesia kaya dengan budaya yang membanggakan dan perlu terus dilestarikan.
“Dengan semangat gotong-royong, mari kita memajukan dan melestarikan budaya Indonesia. Mari kita tumbuh kembangkan rasa cinta Tanah Air dengan menanamkan jiwa cinta produk dalam negeri, sebagai bentuk membangun kemandirian dan kepribadian bangsa,” kata Puan. (CHA/DAS)