Koran Sulindo – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyebut salah satu perhatian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) adalah membangun kesiagaan berbasis rakyat, early warning system, dan sinergi penanggulangan bencana antara pemerintah pusat dan daerah.
Menurut Puan, apa yang menjadi perhatian BNPB dan BPBD selaras dengan arah kebijakan pemerintah yang tercantum dalam dokumen RPJMN 2015-2019, yaitu diarahkan dalam upaya pengurangan resiko bencana dan meningkatkan ketangguhan pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Manajemen penanggulangan bencana dimulai dari pencegahan dan mitigasi, kesiapsiagaan tanggap darurat, serta rehabilitasi dan rekonstruksi. Namun keberhasilan dalam manajemen penanggulangan bencana tersebut sangat ditentukan oleh gotong royong dari pemerintah pusat, daerah, BNPB dan BPBD, serta masyarakat,” kata Puan ketika memberikan arahan pada Rakernas BNPB yang di Nusa Dua Convention Center, Bali, Rabu (21/2).
Rakernas Penanggulangan Bencana yang kali ini mengusung tema BNPB-BPBD Bekerja untuk Rakyat diikuti oleh 34 BPBD Provinsi, 472 BPBD Kabupaten/Kota, sera Mitra strategis BNPB dengan total keseluruhan kurang lebih 3.000 peserta.
Karenanya, kata Puan, agar gotong royong manajemen penanggulangan bencana dapat berjalan efektif, diperlukan pemahaman yang sama antara seluruh pemangku kepentingan dalam mengimplementasikannya.
Terlebih, BNPB-BPBD merupakan representasi kehadiran negara ditengah rakyat dalam menghadapi bencana. “Kemampuan individu harus siap oleh lembaga maupun program dan kegiatan yang kuat dan efektif di lapangan,” kata Puan.
Menko PMK berharap pelaksanaan Rakernas penanggulangan bencana tahun 2018 dapat memformulasikan berbagai agenda strategis untuk membangun kapasitas BNPB-BPBD yang efektif. “BNPB-BPBD bekerja untuk rakyat’ Setiap jajarannya dituntut selalu siap, sigap, melayani, dan berjiwa dan semangat gotong royong,” kata Puan.
Hadir dalam Rakernas Penanggulangan Bencana, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Kepala BNPB Willem Rampangilei, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Anggota Komisi VIII DPR RI. Ketua Komite II DPD RI, Parlindungan Purba; Duta Besar Selendia Baru, Trevor Matheson; Para Gubernur seluruh Indonesia; Gubernur Provinsi Bali yang diwakili oleh Sekretaris Daerah, Cokorde Pemayun; Panglima Kodam IX Udayana, Mayor Jenderal Benny Susianto; dan seluruh Kepala BPBD. [CHA/TGU]