Koran Sulindo – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani mengatakan pemerintah selalu memberikan perhatian khusus pada masalah kesehatan yang merupakan program prioritas dalam pembangunan nasional.
“Indonesia memandang pembangunan kesehatan sebagai pilar esensial dalam mengembangkan ketahanan nasional,” kata Puan, saat membuka Pertemuan Tingkat Menteri yang tergabung dalam Global Health Security Agenda (GHSA) Ke-5, di Bali, Selasa (6/11/2018), seperti dikutip kemenkopmk.go.id.
Pertemuan GHSA diikuti oleh perwakilan 49 negara dari jumlah total 65 Anggota GHSA, organisasi internasional, serta organisasi non-pemerintah. Turut hadir 12 menteri kesehatan serta pertanian anggota GHSA termasuk Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek; Sekretaris Jenderal Menteri Kesehatan Italy Giuseppe Ruocco, Perwakilan dari WHO, FAO dan organisasi internasional lainnya.
Pertemuan ditujukan untuk meningkatkan komitmen negara dalam pencapaian ketahanan kesehatan nasional, regional dan global sekaligus berbagi pengalaman dan praktik terbaik dalam upaya mencegah, mendeteksi, dan merespons cepat berbagai ancaman penyakit menular berpotensi wabah.
Menurut Puan, GHSA memiliki agenda yang strategis untuk meningkatkan komitmen, memperkuat kemitraan multi-sektor dan multi-pihak serta mengidentifikasi pekerjaan rumah dalam mencapai visi, tujuan, dan target kesehatan global.
“Singkatnya, GHSA menginginkan dunia menjadi lebih aman dari ancaman berbagai penyakit berbahaya dan menular, baik secara sengaja maupun tidak sengaja,” kata Puan.
GHSA merupakan inisiatif negara-negara dalam mempercepat implementasi International Health Regulation 2005 untuk mengatasi peningkatan ancaman penyakit menular baru (Emerging Infectious Diseases), seperti Ebola, MERS-CoV, SARS, Flu Burung, dan Bakteri Kebal Biotik (MRSA).
Penyakit Baru
Sementara itu Menteri Kesehatan Nila Farid Moeloek mengatakan peningkatan mobilisasi manusia hingga perubahan iklim menjadi penyebab munculnya penyakit-penyakit baru.
“Ada penambahan populasi yang begitu cepat, urbanisasi, mobilisasi manusia ini juga menyebabkan banyaknya penyakit,” kata Menkes, usai pembukaan pertemuan GHSA di Nusa Dua, Bali, Selasa (6/11/2018).
Dalam lima tahun terakhir, anggota GHSA termasuk Indonesia, telah membangun kesetaraan kolektif untuk mencegah ancaman kesehatan masyarakat global.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Italia Giuseppe Ruocco selaku Ketua Komite Pengarah GHSA mengatakan perubahan iklim menimbulkan berbagai penyakit dan sistem peringatan dini dibutuhkan untuk mencegah penyebaran penyakit-penyakit tersebut. [DAS]