Puan Maharani Didorong Jadi Cawapres Jokowi

Ketua Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Muchtar Pakpahan, bersama Menko PMK Puan Maharani, dan Sekertaris Jendral PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, dalam pembukaan Kongres ke -6 SBSI di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (5/4/2018). Dalam kesempatan tersebut Puan Maharani menegaskan agar buruh untuk bisa bekerja sama dalam menjaga kualitas demi daya saing komoditi Indonesia di Pasar Dunia./CHA

Koran Sulindo – Nama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani didorong menjadi calon wakil presiden Joko Widodo di Pilpres 2019 saat hadir membuka Kongres Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) ke-6.

Usai membuka Kongres, awak media mencecar Puan. Namun Puan enggan menjawab dan cuma tersenyum. Ketua DPP PDI Perjuangan bidang Politik dan Hubungan Antarlembaga itu justru balik bertanya kepada Ketua Umum SBSI Muchtar Pakpahan yang menyampaikan hal itu.

“Itu tanya Pak Muchtar saja. Saya kan cuma mendukung membuka kongres ke-6 SBSI. Saya berharap semangat yang ada di SBSI bisa kita sinergikan bergotong royong membangun bangsa ke depan,” kata Puan di Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Ditanya apakah kaget mendengar hal itu? Puan hanya menuturkan.

“Kelihatannya tadi bagaimana? Saya senyum-senyum aja kan,” katanya.

Namun, soal kesiapannya menjadi cawapres, dia memilih jawaban diplomatis.

“Ini saya lagi membuka kongres,” kata Puan.

Sebelumnya, SBSI melangsungkan kongres ke-6 di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur. Turut hadir Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, calon Gubernur Jawa Barat TB Hasanuddin, dan politikus PDI Perjuangan Mindo Sianipar.

Ketua Umum SBSI Muchtar Pakpahan saat menyampaikan sambutan, mengapresiasi kehadiran Puan membuka kongres.

Yang menarik, pujian itu seakan memberikan sinyal ada sesuatu penting akan disampaikan. Benar saja, saat menyerempet masalah calon wakil presiden. Disinilah diungkapkan dukungan untuk Puan maju sebagai Cawapres di Pilpres 2019.

“Ada pembicaraan soal Cawapres, tapi dibenak kami, hanya satu nama dan pilihan kami Ibu Puan Maharani. Itu mimpi kami,” katanya.

Muchtar sempat menggoda Hasto, untuk menyampaikan keinginan SBSI agar Puan Maharani menjadi cawapres Jokowi di 2019.

“Bagaimana menyampaikan mimpi ini. Mudah-mudahan sampai ke DPP PDI P disampaikan oleh Pak Hasto. Mudah-mudahan,” kata Muchtar.

Sementara, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, mengatakan, hal itu akan ditampung dan disampaikan pada waktunya.

“Dari Pak Muchtar Pakpahan selaku Ketua Umum SBSI menyampaikan aspirasinya. Tentu saja seluruh aspirasi tersebut akan didengarkan,” ujar Hasto.

Hasto menuturkan, seluruh nama Cawapres untuk Joko Widodo atau Jokowi, baru akan dibahas bersama oleh para Ketua Umum Partai Politik yang tergabung dalam koalisi.

“Pada akhirnya nanti sesuai komitmen yang disepakati seluruh ketua umum, seluruh calon wakil presiden yang mendampingi Pak Jokowi akan dibahas setelah pelaksanaan pilkada serentak,” tutur Hasto.

Disebutkan, untuk Cawapres yang akan dipilih olen partainya, itu diserahkan kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri sebagai pemegang hak prerogatif di partai.

“Berkaitan calon wakil presiden yang akan mendampingi bapak Joko Widodo kalau usulan dari PDI Perjuangan sepenuhnya diserahkan kepada Ibu Megawati Soekarnoputri. Karena beliau yang mendapat mandat dari kongres termasuk ketika hari Jumat 23 februari 2014 dengan hak preoragatifnya Ibu Megawati menetapkan Pak Jokowi sebagai calon presiden yang diusung PDI Perjuangan,”katanya.

Keputusan mendukung Jokowi itu ditindaklanjuti dengan melakukan dialog dengan parpol pendukung. Sebagaimana yang telah dilakukannya saat menyambangi Golkar, PPP, dan NasDem.

“Tentu keputusan ini harus ditindaklanjuti, dengan inisiatif mengambil langkah dialog dengan seluruh partai politik yang sudah menyatakan dukungannya kepada bapak Jokowi. Ini skala prioritas bagi PDI Perjuangan untuk memberikan dukungan efektif dan bersama-sama untuk memastikan, agar rakyat yang menjadi orientasi pengabdian bapak Jokowi memberikan sepenuhnya kepada kepemimpinan yang betul-betul merakyat tersebut,” kata Hasto. [CHA]