Puan Maharani: Cegah Penularan Cacar Monyet dengan Tracing

Ketua DPR RI Puan Maharani - Pikiran Rakyat

Meningkatnya kasus cacar monyet atau monkeypox di Indonesia perlu di waspadai. Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong Pemerintah untuk memperluas jangkauan tracing sebagai bentuk tindakan pencegahan atau preventif penularan cacar monyet.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 1 November 2023, sudah ada 36 kasus terkonfirmasi monkeypox (Mpox) di Indonesia. Rinciannya adalah 28 kasus terdapat di DKI Jakarta, satu kasus berasal dari Bandung, Jawa Barat, dua kasus berada di Tangerang Selatan, dua kasus di Kabupaten Tangerang dan satu kasus di Kota Tangerang, Banten.

“Dengan memperluas jangkauan tracing, kita dapat melakukan tindakan pencegahan sebelum penularannya meluas. Karena, pasien positif sudah mulai mengalami kenaikan,” kata Puan, Kamis (2/11/2023).

Menurut Kemenkes RI, semua pasien cacar monyet di Indonesia adalah laki-laki. Sebaran cacar monyet perlu ditekan dengan langkah-langkah pencegahan dan pengobatan.

Sebagian besar penularan cacar monyet terjadi akibat kontak fisik erat penderita cacar monyet. Oleh sebab itu, salah satu langkah utama mencegah penularan cacar monyet adalah tidak melakukan hubungan dengan pengidap cacar monyet.

Seluruh pasien terkonfirmasi cacar monyet adalah laki-laki dengan rentang usia 18 hingga 49 tahun. Berkaca dari data tersebut, Puan Maharani mendorong tim tracing untuk melihat masa inkubasi atau interval dari infeksi hingga timbulnya gejala cacar monyet yang biasanya mulai dari 6 hingga 13 hari meski dalam beberapa kasus, masa inkubasi bisa lebih lama hingga 21 hari.

Puan menjelaskan, upaya tracing juga perlu dilakukan di lingkungan pasien yang dinyatakan positif monkeypox untuk mencegah adanya satu daerah terpapar virus tersebut. Hal ini berkaca pada kasus penyebaran virus Covid-19 lalu.

Sejak tahun 2022, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan penyakit cacar monyet sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan masyarakat. Oleh sebab itu, Pemerintah diminta proaktif dalam melakukan upaya penanganan.

Di DKI Jakarta, vaksinasi Mpox sudah dilakukan sejak tanggal 24 Oktober 2023 lalu. Setidaknya sudah 447 orang yang mendapat vaksin Mpox di mana vaksinasi diselenggarakan di Fasilitas pelayanan kesehatan yang ditunjuk oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta yakni klinik Carlo serta Puskesmas yang berada di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, Jakarta Timur dan Jakarta Barat.

Sementara itu, Indonesia akan mendapatkan bantuan 2.000 vaksin cacar monyet atau monkeypox dari ASEAN dalam waktu dekat. Bantuan itu diberikan lantaran ketersediaan vaksin di tanah air terbatas yakni 1000 dosis atau hanya untuk 500 orang.

Pemerintah juga diminta untuk menggencarkan upaya vaksinasi demi memperkuat imunitas tubuh masyarakat agar tidak terjangkit virus cacar monyet.

Pemerintah harus selalu siaga terhadap apapun kemungkinan yang akan terjadi dari penyebaran virus Mpox ini, apalagi lonjakan kasus cacar monyet diprediksi akan terjadi tahun depan.

“Harus ada intervensi signifikan demi mencegah terjadinya lonjakan kasus cacar monyet, dan tentunya dukungan dari semua elemen bangsa termasuk DPR akan sangat berperan,” kata Puan.

Pengobatan Cacar Monyet

Selain upaya pencegahan, penangan pasien positif Mpox perlu dilakukan dengan tepat. Menurut Ketua Pencegahan Infeksi dan Kontrol RSCM, Ari Prayitno, pasien cacar monyet bergejala ringan cukup melakukan isolasi mandiri hingga gejalanya mereda.

Jika pada pasien Mpox ringan ada lesi, tunggu hingga keropeng rontok dan membentuk kulit baru. Sementara, pasien dengan gejala cacar monyet berat harus menjalani perawatan di rumah sakit.

“Untuk gejala ringan dari cacar monyet cukup lakukan isolasi mandiri dan bisa dirawat di tempat tinggal namun harus terpisah dari orang lain seperti di rumah sakit,” kata Ari, Kamis (2/11).

Sedangkan dokter spesialis kulit dan kelamin, Hanny Nilasari, menjelaskan bahwa penanganan cacar monyet tergantung gejala yang ada.

Pasien cacar monyet yang mengalami demam bisa mengonsumsi analgesik, seperti parasetamol, tramadol, atau obat lain sesuai anjuran dokter. Untuk mengatasi ruam atau gangguan pada kulit bisa menggunakan antihistamin, seperti loratodin.

Pasien cacar monyet dengan kondisi berat bisa diberi obat antivirus. Beberapa kondisi yang menempatkan pasien dianggap berkondisi berat jika mengalami sepsis, punya riwayat dematitis atopik, diderita oleh ibu hamil atau menyusui, dan mengalami komplikasi. [PTM]