Ketua DPR RI, Puan Maharani bersalaman dengan Presiden Prabowo dalam Peluncuran koperasi desa merah putih. (sumber: Istimewa)
Ketua DPR RI, Puan Maharani bersalaman dengan Presiden Prabowo dalam Peluncuran koperasi desa merah putih. (sumber: Istimewa)

KLATEN – Ketua DPR RI Puan Maharani turut menghadiri peluncuran kelembagaan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih yang secara simbolis dilaksanakan di Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Peluncuran program nasional tersebut secara langsung dilakukan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

Kehadiran Puan di lokasi acara pada Senin (21/7/2025) didampingi Wakil Ketua MPR RI Bambang Wuryanto atau yang akrab disapa Bambang Pacul. Ia terlihat mengenakan kemeja putih dipadukan dengan celana panjang hitam. Setibanya di lokasi, Puan menyempatkan diri menyapa Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo dan Wakil Bupati Beny Indra Ardhianto, sebelum kemudian memasuki ruang transit.

Setelah itu, Puan bergabung ke area utama kegiatan dan menempati barisan depan bersama para pejabat tinggi negara. Presiden Prabowo yang juga sudah berada di lokasi tampak menyambut dan menyalami Puan sebelum acara resmi dimulai.

Dalam kesempatan tersebut, Puan juga didampingi sejumlah anggota DPR RI lintas komisi, di antaranya Ketua Komisi I Utut Adianto, Wakil Ketua Komisi III Dede Indra Permana, Wakil Ketua Komisi IV Alex Indra Lukman, Wakil Ketua Komisi XI Dolfie OFP, serta Anggota Komisi XII Shanty Alda Nathalia.

Peluncuran program Koperasi Merah Putih ini turut dihadiri jajaran Kabinet Indonesia Maju, seperti Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, serta Gubernur Jawa Tengah Ahmad Lutfhi.

Mengawali sambutannya, Presiden Prabowo menyempatkan diri menyapa langsung dan menjabat tangan Ketua DPR RI tersebut.

Dalam pernyataannya terkait program Koperasi Merah Putih, Puan menekankan pentingnya pemerintahan yang responsif terhadap kebutuhan rakyat melalui penyediaan layanan dan fasilitas, baik di bidang pendidikan, kesehatan, ketersediaan pupuk, hingga pemasaran hasil pertanian. Ia menyebut koperasi ini sebagai bentuk nyata keberpihakan pemerintah pada rakyat.

“Koperasi Desa Merah Putih menjadi langkah Pemerintah yang mempraktikkan bahwa Negara hadir untuk rakyat. Sehingga rakyat merasakan kehadiran Pemerintah,” kata Puan.

“Keberpihakan ini ditunjukan dengan memberikan pelayanan yang membantu rakyat, memprioritaskan program yang dapat memperkuat ekonomi rakyat,” lanjutnya.

Menurut Puan, arah kebijakan pemerintah sejatinya harus mempermudah kehidupan masyarakat. Program Koperasi Desa Merah Putih sendiri dilandasi oleh Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih.

“Koperasi merupakan sarana dalam mewujudkan perubahan sosial dan ekonomi untuk menuju masyarakat yang berdikari dalam ekonomi,” sebut Puan.

Target dari program ini adalah mendirikan sebanyak 80 ribu koperasi di tingkat desa atau kelurahan, baik melalui pembentukan baru, pengembangan, maupun revitalisasi koperasi yang sudah ada. Pendanaan program ini bersumber dari APBN, APBD, APBDes, serta sumber-sumber lain yang sah. Hingga 8 Mei 2025, telah terbentuk 9.835 koperasi, dengan target peluncuran penuh pada 28 Oktober 2025.

Untuk mendukung keberhasilan program tersebut, Puan menggarisbawahi pentingnya kualitas SDM dan sistem pengawasan internal yang kuat.

“Membangun koperasi yang baik membutuhkan SDM yang mumpuni, ekosistem usaha, dan pengawasan internal. Oleh karena itu maka dalam menjalankan praktik koperasi, kita harus memiliki kesiapan-kesiapan yang perlu dilakukan,” urai Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

Puan juga menyoroti peran kepala daerah dalam memastikan kebermanfaatan koperasi ini bisa dirasakan langsung oleh warga.

“Harus menjadi perhatian bagi Kepala Daerah dalam menjalankan Program Koperasi Desa Merah Putih, jangan sampai ada permasalahan hukum di kemudian hari,” sebut Puan.

Di sisi lain, Presiden Prabowo dalam pidatonya turut mengutip semangat dari Presiden pertama RI, Sukarno, terkait upaya menyejahterakan rakyat. Ia menyebut Bung Karno sebagai milik seluruh bangsa Indonesia, sambil menoleh ke arah Puan.

“Saya percaya bahwa niat kita semua adalah ingin Indonesia lebih baik, ingin Indonesia sejahtera, ingin Indonesia sungguh-sungguh merdeka, ingin Indonesia bangkit berdiri di atas kaki kita sendiri. Itu semboyan proklamator kita, pendiri bangsa kita, Bung Karno, yang saya katakan Bung Karno adalah milik seluruh rakyat Indonesia,” kata Prabowo.

“Nyuwun sewu (maaf), Mbak Puan, Bung Karno bapak saya juga,” imbuh Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Prabowo pun menyampaikan bahwa hubungan antara PDI Perjuangan dan Gerindra bisa diibaratkan seperti hubungan kakak-adik, meskipun dalam Pilpres 2024 mereka berada di kubu yang berbeda. Ia juga menyinggung soal praktik demokrasi yang diajarkan dari sistem politik negara-negara Barat.

“Sebenernya PDIP sama Gerindra kakak adik ini. Tapi bener, kita ini karena apa ya, demokrasi kita kan diajarkan oleh negara barat jadi nggak boleh koalisi satu itu, memang bener, harus ada yang di luar. Ngoreksi kita, gitu, ngoreksi. Tapi, ya… sedulur (saudara),” ucap Prabowo. [IQT]