Ilustrasi defisit anggaran ABPN [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Untuk mencapai proyeksi pertumbuhan ekonomi pada 2018, pemerintah telah menyiapkan program-program prioritas. Adapun program prioritas itu meliputi 10 hal yang alokasi anggaran mencapai Rp 269,1 triliun.

Menurut Menteri Perencanaan Pembangunan Bambang Brodjonegoro, jika program prioritas 2018 itu ditambahkan dengan prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menenga Nasional (RPJMN) periode 2015 hingga 2019, total anggarannya mencapai Rp 481 triliun.

“Bedanya program prioritas nasional pada 2018 harus dikerjakan karena untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi dan target pembangunan lainnya,” kata Bambang dalam keterangan resminya seperti dikutip antaranews.com pada Rabu (16/8).

Ia menuturkan, dalam program prioritas 2018, paling besar adalah untuk Penanggulangan Kemiskinan yang mencapai Rp 73,7 triliun atau sebesar 27,4 persen dari total pendanaan prioritas nasional. Selain itu, program prioritas untuk pendidikan mencapai Rp 21,9 triliun.

Selanjutnya, program prioritas kesehatan pada 2018 dianggarkan sebesar Rp 10,2 triliun. Lalu, program prioritas untuk perumahan dan permukiman dengan total anggaran Rp 25,3 triliun. Kemudian, program prioritas perkembangan dunia usaha dan pariwisata dianggarkan Rp 12,8 triliun.

Untuk program prioritas ketahanan energi sebesar anggarannya Rp 2,9 triliun. Sementara untuk program prioritas  ketahanan pangan sebesar Rp 35,7 triliun. Untuk program infrastruktur, konektivitas dan kemaritiman sebesar Rp 30,6 triliun. Lalu, program pembangunan wilayah sebesar Rp 27,9 triliun.

Terakhir adalah program politik, hukum dan pertahanan keamanan sebesar Rp 25,4 triliun. Di samping 10 program prioritas ini, pemerintah juga mengalokasikan anggaran untuk perhelatan olahraga Asian Games dan Asian Para Games sebesar Rp 2,7 triliun. [KRG]