Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo membuka pameran seni rupa koleksi Istana Kepresidenan Senin (1/8) di Galeri Nasional, Jakarta. Pameran bertema “Goresan Juang Kemerdekaan” itu digelar agar masyarakat bisa menikmati dan mengapresiasi karya-karya seni yang dimiliki Indonesia. Salah satu lukisan yang terpampang karya asli PresidenSukarno, berjudul “Rini”.
Presiden berharap dengan pameran itu masyarakat semakin terpacu untuk memperkuat karakter bangsa hingga nanti menjadi bangsa pemenang. Selain itu, Presiden juga mengingatkan bahwa tanpa adanya kreativitas, bangsa Indonesia akan tersingkir dalam persaingan dan tergulung oleh arus sejarah.
“Ini hampir semuanya adalah koleksi Presiden pertama Republik Indonesia, Bung Karno, yang selama ini hanya disimpan di Istana. Masyarakat tidak bisa menikmati, masyarakat tidak bisa mengapresiasi, sehingga masyarakat tidak merasa ikut memiliki. Inilah kenapa hari ini kita pamerkan,” kata Presiden.
Koleksi benda seni yang dimiliki Istana, termasuk di dalamnya koleksi lukisan, jumlahnya sangat banyak. Untuk lukisan saja jumlahnya kurang lebih 3.000 buah.
Presiden menguraikan, di Istana Merdeka ia melihatnya disimpan, dipajang juga hanya sedikit. Sementara yang di Istana Bogor ada satu gudang, juga hanya disimpan di gudang. Yang dipajang juga hanya sedikit.
Di waktu yang akan datang akan semakin banyak koleksi benda seni Istana Kepresidenan yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Hal tersebut dimaksudkan sebagai salah satu upaya pemerintah untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.
“Semoga langkah tersebut bisa menjadi bagian dari tugas kita untuk membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa pemenang yang berdaulat, yang mandiri berdikari, berdaya saing, dan sejahtera,” kata Jokowi.
Pembukaan Pameran Koleksi Seni Rupa Istana Kepresidenan Republik Indonesia itu juga diikuti dengan peluncuruan buku, “17|71: GORESAN JUANG KEMERDEKAAN”, yang ditulis Mikke Susanto dan Rizki A. Zaelani.
Pameran ini menampilkan 28 karya dari 20 pelukis dan 1 karya Presiden Sukarno, yang dibagi dalam 3 kategori narasi, diantaranya karya Raden Saleh, Affandi, S. Sudjojono, Hendra Gunawan, Basoeki Abdullah, Dullah, Trubus Sudarsono, Sodjono Abdullah, Haridjadi S., Kartono Yudhokusumo, Henk Ngantung, dan Gambiranom.
Tampak hadir dalam acara tersebut di antaranya Presiden Republik Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri, Menkopolhukam Wiranto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf. [setneg.go.id/setkab.go.id/DAS]