Ilustrasi: Presiden Jokowi berdialog dengan penerima KIP, di SMK Negeri 2 Pengasih, Kabupaten Kulonprogo, Jumat (27/1)/setkab.go.id

Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo tak ingin ada anak Indonesia yang tidak sekolah. Hal ini ditegaskan saat membagikan 1.190 Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi siswa SD, SMP, SMA/SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di SMK Negeri 1 Tempel, Sleman, Sabtu (4/2).

Selain menyerahkan KIP, Presiden Jokowi juga menyerahkan bantuan 20 unit laptop dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bagi siswa yatim piatu dan kurang mampu.

“Semua anak harus terlayani pendidikannya oleh kita,” ujar Presiden.

Dalam arahannya, Presiden menginformasikan bantuan yang diberikan untuk SD sebesar Rp. 400.000, SMP Rp.750.000, SMA Rp.1.000.000, yang dapat diambil di Bank BNI dan BRI pada Juni saat masuk sekolah. Diingatkan, uang tersebut diperuntukkan beli seragam, sepatu, buku, dan peralatan sekolah.

“Jangan buat beli pulsa ya… Kalau ketahuan dicabut nanti kartunya,” pesan Presiden kepada para siswa yang menerima KIP.

Di hadapan para siswa, guru dan juga para pejabat negara yang hadir seperti Menteri Koordinator Bidang Pengembangan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Puan Maharani, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan Bupati Sleman Sri Purnomo, Jokowi mengutarakan bahwa pemberian KIP tersebut adalah salah satu upaya pemerintah mengurangi jumlah anak-anak yang putus sekolah karena faktor biaya, utamanya yang berasal dari keluarga kurang mampu dan yatim piatu.

Presiden juga mewanti-wanti agar para siswa belajar yang rajin sehingga kelak bisa bersaing dengan bangsa lain. Menurutnya, di era persaingan global seperti sekarang ini, kualitas sumber daya manusia Indonesia harus terus ditingkatkan.

Dari data yang ada saat ini sebesar 42,5 persen TKI adalah lulusan SD, sedangkan 66 persen lulusan SD-SMP, dan 82 persen lulusan SD-SMP-SMA-SMK.

“Ini yang harus diperbaiki,” tegas Presiden.

Kepada para guru sekolah kejuruan, Presiden meminta kualitas pendidikan ditingkatkan dan meminta agar para siswa lebih banyak belajar praktik di lapangan.

“Gurunya harus bisa melatih keterampilan siswa yang berkaitan dengan jurusannya. Misalnya jurusan pemasaran dengan melatih soft skil di bidang IT Komputer,” ujar Jokowi.

Seperti biasanya, saat membagi KIP, Presiden melontarkan kuis untuk para siswa dengan hadiah sepeda. Ada 12 sepeda kepada para pelajar yang dapat menjawab pertanyaan sekitar pengetahuan umum. [YUK]