Ilustrasi: Presiden Joko Widodo bersantap siang bersama para pekerja pabrik sepatu PT KMK Global Sports di Cikupa, Tangerang, pada 30 April 2019 lalu/Akun Twitter Presiden Jokowi, @jokowi

Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo mengatakan sekarang saatnya fokus pada pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan pendidikan kejuruan perlu dihubungkan dengan industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan.

Presiden Jokowi mengatakan hal tersebut melalui akun resmi di Twitter, @jokowi, yang diunggah hari ini.

“Sebanyak 51 persen tenaga kerja Indonesia adalah lulusan SD. “Ini harus kita selesaikan besar-besaran dengan pelatihan-pelatihan,” kata Jokowi, Sabtu (11/5/2019).

Sebelumnya, dalam peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2019 lalu, Presiden mengingatkan dunia pendidikan harus memperhatikan pembangunan karakter bangsa, budi pekerti, sopan santun, nilai-nilai etika, dan agama, dalam rangka pembangunan SDM  yang memiliki karakter dan kualitas yang baik.

“Kita semua merayakan dengan bergembira. Tapi ingat bahwa pembangunan karakter bangsa, budi pekerti, sopan santun, nilai-nilai etika, agama ke depan harus menjadi perhatian dunia pendidikan kita dalam rangka pembangunan SDM yang memiliki karakter dan kualitas yang baik,” kata Jokowi, usai meresmikan Bendungan Gondang di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, Kamis (2/5/2019).

“Pendidikan adalah jalan panjang yang ditempuh sebuah bangsa yang menghadapi tantangan untuk membangun identitas, karakter, dan martabatnya.”

Bangun 500 Politeknik

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, mengatakan pemerintah menargetkan membangun sebanyak 500 buah politeknik yang link and match dengan industri. Target itu tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2020-2024.

“Bapak Presiden Joko Widodo ingin pembangunan politeknik yang masif, karena dalam RPJMN untuk 2020-2024, SDM menjadi kunci dari pembangunan. Ini yang akan kita bangun di setiap strata,” kata Airlangga, di Jakarta, Sabtu (11/5/2019), melalui rilis media.

Airlangga mengatakan hal tersebut seusai Peletakan Batu Pertama Kampus Politeknik Manufaktur (Polman) Astra di Kawasan Industri Delta Silicon II Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (10/5/2019).

Pemerintah berupaya mendorong pelaku industri agar ikut berperan dalam pembangunan SDM yang kompeten.

“Pembangunan industri nasional ke depan, tentunya memerlukan ketersediaan SDM yang kompeten guna memacu produktitivas dan daya saing. Apalagi, tenaga kerja industri yang dibutuhkan sekarang semakin spesifik,” kata Airlangga.

Selain pendidikan vokasi industri, Kemenperin menyelenggarakan program pelatihan dengan sistem 3 in 1 (pelatihan-sertifikasi kompetensi penempatan kerja) serta diklat peningkatan kompetensi dan sertifikasi tenaga kerja industri untuk peningkatan kualitas dan daya saing serta kesejahteraan tenaga kerja. [Didit Sidarta]