Koran Sulindo -Menjelang KTT G20 di Argentina, Presiden Brasil terpilih Jair Bolsonaro bertemu dengan penasihat keamanan Presiden Amerika Serikat (AS), John Bolton di Rio de Janeiro. Pertemuan tersebut membahas tentang keamanan regional dan Bolsonaro akan ditemani calon penasihat kemanan nasional Brasil yaitu Jenderal Augusto Heleno.
Seperti yang dilaporkan teleSUR, selain calon penasihat keamanan itu, Bolsonaro juga ditemani calon Menteri Pertahanan Brasil, Ernesto Araujo. Sosok ini pula yang sempat mengeluarkan pernyataan kontroversial yang mengatakan, perubahan iklim adalah ciptaan kaum marxis.
Rekam jejak Bolton sebagai “dewa perang” telah merentang panjang. Ia sempat menjadi salah satu pejabat administrasi era Ronald Reagan, George Bush dan George W. Bush. Sosok ini juga menjadi salah satu aktor perang Irak pada 2003. Terbaru adalah mendorong penggunaan senjata alam menyelesaikan masalah Iran dan Korea Utara.
“Bolton juga pendukung utama pemberian sanksi kepada Kuba,” tulis teleSUR pada Kamis (29/11).
Sebelum merencanakan pertemuan itu, Bolton mengatakan, terpilihnya Bolsonaro sebagai Presiden Brasil membuka peluang bagi kedua negata untuk bekerja sama dalam bidang keamanan, ekonomi dan lain sebagainya. Pertemuan pada Kamis akan menjadi dasar yang kuat bagi Trump dan Bolsonaro untuk memulai awal yang baik.
Bolsonaro memberikan penghormatan yang berlebihan kepada Trump dan bahkan seakan-akan siap menerima titah tuan Trump. Padahal, Brasil belum pernah begitu tunduk kepada AS, bahkan ketika dipimpin Fernando Henrique Cardoso. Bolton diduga berupaya menarik dukungan Brasil untuk menekan Venezuela.
Bolsonaro dinilai sebagai sekutu yang tepat untuk menghabisi kelompok “kiri baru” dan pemerintahannya di seluruh Amerika Latin. Setelah bertemu dengan Bolsonaro, Bolton lewat akun media sosialnya menyebutkan, Presiden Trump mengundang secara langsung Bolsonaro untuk mengunjungi AS. [KRG]