Presiden Baru Kuba: Saya Akan Lanjutkan Revolusi Sosialis

Presiden Kuba yang baru Miguel Mario Diaz-Canel Bermudez [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Setelah disumpah menjadi Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel berjanji akan melanjutkan revolusi sosialis telah dimulai Fidel Castro sejak 1959. Akan tetapi, pada masa pemerintahannya, ia akan memodernisasi ekonomi dan sistem sosial Kuba sebagai ciri khas pemerintahan periode baru.

Majelis Nasional Kuba mengambil sumpah Diaz-Canel untuk menggantikan Raul Castro. Sebagai pemimpin Kuba yang baru, ia diminta berhati-hati dan tetap melestarikan sistem politik yang telah berjalan di Kuba.

“Mandat yang diberikan rakyat kepada saya untuk melanjutkan revolusi Kuba adalah sebuah momentum bersejarah yang penting,” kata Diaz-Canel seperti dikutip teleSUR ketika berpidato kali pertama sejak diambil sumpahnya di Majelis Nasional pada Kamis kemarin.

Ia menyampaikan penghormatan yang hangat kepada Raul Castro yang telah berumur 86 tahun. Raul menjadi presiden Kuba selama satu dekade menggantikan Fidel yang mengalami sakit-sakitan pada 2006. Satu dekade kemudian Fidel pun meninggal dunia.

Raul Castro akan tetap menjadi Ketua Partai Komunis Kuba hingga 2021. Kepada Raul, Diaz-Canel memuji reformasi selama Raul menjadi presiden. Raul disebut akan tetap menjadi pemimpin revolusi dan tetap terlibat dalam pengambilan keputusan yang penting.

Raul pun diberikan kesempatan berpidato selama 90 menit di Majelis Nasional sebagai pidato perpisahan. Dalam pidatonya, Raul kembali mengecam politik luar negeri, perdagangan dan imigrasi Amerika Serikat (AS) di bawah Donald Trump. Sejak dilantik menjadi presiden, Trump membalikkan hubungan AS dan Kuba yang sempat terajut kembali. Trump bahkan disebut agresif dan mengancam Kuba.

Diaz-Canel juga memuji sikap Raul yang ingin membangun kembali hubungan AS dan Kuba. Ia memastikan Kuba tidak akan pernah berkompromi dengan pihak luar yang ingin menjadikan Kuba kembali pada masa rezim Batista. Ia akan tetapi menerima dengan tangan terbuka siapa saja yang ingin berdialog dengan Kuba dalam posisi setara.

Seperti Diaz-Canel, Raul juga memuji presiden baru Kuba itu dan mendukungnya sebagai pucuk pimpinan partai Komunis Kuba di masa mendatang. Raul juga menekankan agar Diaz-Canel mengikuti jejaknya hanya menjadi presiden untuk dua periode saja atau sekitar 10 tahun.

Diaz-Canel memastikan kendati akan ada modernisasi dalam ekonomi, Kuba tidak akan menerapkan sistem kapitalisme. Ia juga akan mempertahankan sistem satu partai. Soal modernisasi ekonomi dan sosial tersebut, tidak ada penjelasan lanjutan dari Diaz-Canel. [KRG]