Presiden Baru Korsel: Dialog dengan Korut dan Tidak pada AS

Presiden terpilih Korea Selatan Moon Jae-in [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Presiden terpilih Korea Selatan memastikan akan membangun hubungan yang lebih baik dengan Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK – Korea Utara). Moon Jae-in, mantan pengacara itu akan mengutamakan pendekatan diplomasi terhadap Korea Utara.

Dengan demikian, akan ada pergeseran kebijakan yang bisa menekan ketegangan di Semenanjung Korea. Moon berjanji akan membangun dialog yang lebih terbuka dengan Pyoangyang. Moon secara resmi memenangkan pemilihan presiden Korea Selatan dengan mendulang 41,4 persen suara pada 9 Mei lalu.

Di sisi lain, ia akan tetapi tidak menyetujui pengembangan program nuklir Korea Utara dan mengkritik dua pemerintahan sebelumnya yang gagal menghentikan pengembangan nuklir Korea Utara itu. Kebijakan yang keras selama satu dekade terakhir tak mampu menghambat pengembangan nuklir Korea Utara.

Seperti yang dilaporkan RT, Moon selama kampanye akan fokus pada kepentingan nasional negaranya. Bahkan dalam sebuah buku yang ditulisnya sendiri dan terbit pada Januari lalu, ia menyebutkan, Korea Selatan harus belajar untuk mengatakan “tidak kepada Amerika”.

Kemungkinan kebijakan baru Moon terhadap Korea Utara akan mempengaruhi hubungan Seoul dengan Amerika Serikat terutama kesepakatan tentang menerapkan Terminal High Altitude Area Defense 2016. Menanggapi rencana kebijakan Moon itu, Simone Chun dari Korea Peace Network mengatakan, sudah semestinya Korea Selatan lebih mandiri untuk membuat kebijakan pertahanannya di Asia Timur Laut tanpa Amerika.

Karena selama ini, AS menjadikan Korea Selatan menjadi basis pertahanan untuk melawan komunisme. “Saya pikir cara pandang demikian harus berubah,” kata Chun kepada RT.

Chun menuturkan, rakyat pada umumnya menuntut kebijakan dan perubahan sehingga AS perlu mengambil sikap yang berbeda. Artinya, negera Paman Sam itu harus menghormati kedaulatan dan memberikan “kemerdekaan” kepada pemimpin Korea Selatan untuk memutuskan kebijakan negaranya.

“Korea Selatan bisa berinisiatif dan lebih aktif untuk membuat kebijakan baru untuk menjaga perdamaian serta stabilitas di Semenanjung Korea,” kata Chun.

Terpilihnya Moon menjadi presiden untuk menggantikan Park Geun-hye yang diberhentikan pada Maret lalu dengan tuduhan korupsi. Pemilu di negeri ginseng itu pun kemudian dipercepat. Hasilnya, Moon terplih menjadi presiden baru negara produsen Samsung itu. [KRG]