Ilustrasi/YMA

Koran Sulindo – Polda Maluku telah mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa sembako dan obat-obatan ke suku terasing Mause Ane di pedalaman Gunung Murkele, Desa Maneo, Kecamatan Seram Utara, yang dilanda bencana kelaparan dan gizi buruk.

Rombongan yang berjumlah 85 personil dan dipimpin oleh Kapolres Maluku Tengah, AKBP Arthur L Simamora telah tiba di Kali Musi, Dusun Seihari Negeri Maneo pada pukul 19.20 WIT, Rabu (25/7/2018).

“Tim dari Polres dan tim dari Bid Dokkes (Bidang Kedokteran dan Kesehatan) Polda Maluku langsung melakukan pemeriksaan kesehatan,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal, Kamis (26/7/2018).

Mantan Kapolrestabes Surabaya itu mengatakan penduduk yang ada di Dusun Manes adalah Lelaha 15 KK, Lukailete 8 KK dan Kaihorama 20 KK.

Bantuan yang diserahkan berupa mie instan 500 kardus, gula 100 kilogram, beras 1 ton, beras 15 karung ukuran 10 kilogram, biskuit 1 kardus besar, sabun mandi, minyak kelapa, garam 50 kilogram dan pakaian layak sebanyak 75 potong.

“Untuk bantuan sosial diserahkan oleh Kapolres kepada Raja Negeri Maneo, Nikolas Boiratan dan Kepala Suk, Torua Labalan dilanjutkan dengan penyerahan langsung kepada suku Muase Ane,” katanya.

Sebelumnya bencana kelaparan dan gizi buruk yang menewaskan tiga akibat gagal panen mendapat sorotan dari Ketua DPR RI Bambang Soesatyo. Ia mengatakan Pemerintah harus cepat mengirimkan bantuan dan mencari solusi permanen agar kasus serupa tak terulang lagi.

“Bantuan harus segera dikirimkan,” kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/7/2018) kemarin.

Politikus Partai Golkar itu juga mendorong pemerintah melakukan pendataan secara menyeluruh terhadap Suku Mausu Ane.

“Untuk itu kementerian maupun instansi terkait dan pemerintah daerah harus turun  langsung ke lapangan,” ujar Bambang.

Menurutnya, perlu pendataan yang valid penderita busung lapar atau gizi buruk. Selain itu memberikan asupan gizi yang terbaik bagi warga Suku Mausu Ane. Kondisi mereka harus segera dipulihkan.

Bambang melanjutlan, hal ini perlu dilakukan guna mengidentifikasi kondisi lapangan serta mengambil langkah prioritas dalam mengatasi kondisi yang ada.

Pemerintah, kata Bambang, harus menguatkan pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas dengan melakukan pembangunan infrastruktur air bersih, jalan dan sanitasi di desa yang menjadi lokasi kelaparan agar persoalan serupa tidak terulang kembali.

Bambang juga mendorong pemerintah menciptakan lapangan kerja bagi warga setempat. Menurutnya, penciptaan lapangan kerja bisa memanfaatkan dana desa.

“Sehingga warga punya penghasilan. Paling tidak memimialisasi kondisi itu,” ucapnya.

Ia juga menyarankan kepada Kemenkes, Kemensos dan pemda menggalakkan upaya preventif guna mencegah kasus kelaparan dan gizi buruk di pedalaman Pulau Seram terulang.

“Bisa melalui edukasi, sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat serta pentingnya pola hidup sehat,” kata Bambang. [YMA]