Ilustrasi: Beberapa karangan bunga di halaman Polda DIY/YUK

Koran Sulindo – Tak hanya Mabes Polri saja yang mendapat kiriman karangan bunga. Di Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), sejak pagi tadi, Rabu (3/5), juga mendapat karangan bunga serupa.

Di antara karangan bunga itu ada yang berasal dari ‘Peziarah Tanah Suci’ dengan ucapan: Pertahankan Keutuhan NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Kemudian ada yang berasal dari ‘Kartini-Kartini Joga dengan ucapan : Bagimu Negeri Jiwa Raga Kami – Terimakasih Polri dan TNI, Di Bahumu Kutitipkan NKRI. Juga ada kiriman yang berasal dari Tiga Perempuan Cantik Asli Jogja.

Setidaknya hingga pukul 15.30 (Rabu, 3 Mei) ada sebanyak 15 karangan bunga. “Kami masih mendapat pesanan 1 karangan bunga lagi. Sekarang baru dikerjakan, ” ujar salah seorang pengantar karangan bunga dari Toko Bunga Mawar.

Ketika ditanyakan siapa yang pesan, pengantar karangan bunga itu tak tahu siapa yang memesan. “Mereka hanya bilang dari hamba Allah saat memesan lewat telepon. Mereka juga langsung transfer uang,” tuturnya lagi.

Menurut Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto, karangan bunga itu berdatangan sejak pagi. Dirinya tak mengetahui siapa pengirimnya. Ketika di cek ke toko bunga, mereka pun tak tahu siapa yang pesan. “Siapa pun pengirimnya kami ucapakan terima kasih atas dukungannya terhadap kami untuk menjaga NKRI, Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,” ujar Yuliyanto.

Mantan Kapolres Sleman ini juga menyatakan dukungan meski lewat karangan bunga jelas akan menambah semangat jajaran kepolisian untuk menjaga keutuhan NKRI.

Sementara itu Rino, mahasiswa Fakultas Hukum UII Yogya menilai adanya karangan bunga ini menunjukkan warga Yogya simpati dengan apa yang telah dikerjakan oleh aparat kepolisian dalam menjaga keamanan negara. “Saya kira suatu hal yang baik adanya kiriman karangan bunga. Ini bisa dikatakan mereka telah melihat wujud nyata aparat kepolisian menjaga NKRI,” ujarnya.

Hal yang sama juga dilontarkan Marjuki, warga Yogya. “Saya kira aksi dukungan ini sungguh indah. Artinya tak perlu menggalang massa turun ke jalan dan menambah kemacetan lalu lintas.  Barangkali perlu dibudayakan aksi dukungan cukup lewat karangan bunga. Enak dipandang, dan mencerminkan kedamaian,” tutur Marjuki. [YUK]