PM Kanada Pecat Dubesnya karena Kritik Rencana Ekstradisi Meng Huawei

Direktur Keuangan Huawei Meng Wanzhou [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Duta Besar Kanada untuk Tiongkok, John McCallum mengkritik keras atas rencana pemerintahnya di bawah Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau untuk mengekstradisi Direktur Keuangan Huawei Meng Wazhou ke Amerika Serikat (AS). Karena kritiknya itu, Trudeau pun memecatnya sebagai Duta Besar Kanada untuk Tiongkok.

McCallum seperti yang dilaporkan teleSUR pada Minggu (27/1), mengatakan, Trudeau mungkin memiliki argumentasi yang cukup bagus dari satu sisi. Akan tetapi, Trudeau terlibat dalam politik yang dikendalikan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terutama mengenai kasus Direktur Keuangan Huawei.

Dikatakan McCallum, ada masalah ketika AS menerapkan hukum di luar dari wilayah hukumnya. Dan aspek ini masih tetap dalam perdebatan yang panjang terutama soal wilayah hukum AS. Mahkamah Agung menyebutkan AS memiliki batasan wilayah ketika ingin menerapkan hukumnya.

Namun, berdasarkan Undang Undang tentang Pemberantasan Korupsi, AS bisa bertindak terhadap negara lain, terlebih apabila punya perusahaan yang beroperasi di AS. Akan tetapi, kebijakan ini tampaknya membentur tembok ketika menangkap Meng. Pasalnya, Meng mendapat dukungan penuh dari pemerintahan Tiongkok.

Berdasarkan beberapa alasan tersebut, McCallum seolah-olah tersadar bahwa ia salah bicara. Tak lama setelah mengkritik rencana pemerintah Kanada itu, McCallum mengambil keputusan untuk mundur dari jabatannya.

Ketegangan antara AS dan Tiongkok tampaknya kian meningkat setelah keduanya terlibat dalam perang dagang. Akibat ketegangan itu dampaknya pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini diperkirakan terganggu dan tidak akan sesuai dengan target.

Menanggapi kasus Meng itu, Tiongkok berupaya untuk tetap tenang dan fokus meredakan ketegangan terutama menegosiasikan perang dagang yang terus berlangsung dengan AS. Tetapi, AS justru memperburuk keadaan dengan menegaskan akan mengekstradisi Meng dari Kanada.

Batas waktu permintaan ekstradisi terhadap Meng itu rupanya bertepatan dengan putaran negosiasi selanjutnya tentang perang dagang dengan AS. Itu akan diadakan pada 30 Januari hingga 31 Januari 2019 di Washington D.C. [KRG]