Koran Sulindo – Dari Arab Saudi, pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab menyerukan agar membentuk “Koalisi Keumatan” untuk mendukung Prabowo Subianto maju sebagai calon presiden 2019. Imbauan itu tampaknya mudah untuk diucapkan, namun agak sulit untuk dijalankan.
Pasalnya, partai-partai yang akan bergabung dalam Koalisi tersebut tentu saja menginginkan kader-kadernya untuk diusung menjadi pendamping Prabowo. Adapun seruan Rizieq itu ditujukan kepada PKS, Partai Gerindra, PBB dan PAN.
Sementara ini, PKS menyetujui seruan Rizieq itu dan berharapa Koalisi yang terbangun bisa menjadi penantang Joko Widodo yang didukung berbagai partai yang bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah. Menurut Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, seruan Rizieq itu sesuai dengan upaya PKS untuk menghadirkan Koalisi tangguh dalam melawan koalisi pengusung Jokowi.
Seruan Rizieq itu, kata Mardani, juga menjadi gambaran sosok pemimpin FPI yang redah hati. Padahal, Rizieq oleh Pengurus Alumni 212 baru-baru ini memutuskan untuk mengusungnya menjadi capres pada 2019. Namun, karena pertimbangan umat, Rizieq justru menyerukan untuk mendukung Prabowo dengan syarat 4 partai bersatu.
Dikatakan Mardani, pihaknya siap menjadi penanggungjawab dari koalisi tersebut. Seruan itu diharapkan menjadi pelecut bagi partai politik untuk bersatu dan PKS siap menjadi tulang punggung Koalisi Keumatan.
Seperti PKS, Partai Gerindra juga menyambut baik seruan Rizieq dan berharap agar koalis itu segera dibentuk. Juga segera mengumumkan bahwa Prabowo adalah capres yang akan mereka usung pada 2019.
Pengurus Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, sebelum seruan Rizieq, pihaknya telah membangun komunikasi yang baik dengan PKS dan PAN. Juga membangun komunikasi cukup sering dengan PBB. Apa yang diserukan Rizieq itu, menurut Andre, tinggal hanya pematangan.
Soal membentuk koalisi, pengurus pusat PAN Saleh Partaonan Daulay berpendapat, bukan perkara sulit. Akan tetapi, koalisi menjadi sulit karena berhubungan dengan pasangan yang akan diusung pada 2019. Karena untuk mengusung pasangan juga terkait dengan hasil akhirnya: kemenangan.
Ia menilai, hingga saat ini belum ada pasangan yang pas untuk diusung kendati keempat partai yang diserukan Rizieq cukup sering berkomunikasi. terlebih nama-nama yang akan ditetapkan sebagai calon butuh diputuskan secara bersama.
Beberapa nama yang dimunculkan untuk diusung pada 2019 adalah, Gatot Nurmantyo – Yusril Ihza Mahendra atau Prabowo – Yusril. Karena belum ada kesepakatan soal nama yang akan diusung, tampaknya perjalanan pembentukan Koalisi Keummatan masih membutuhkan waktu yang panjang. [KRG]