Ilustrasi: Pilkada di Kota Yogyakarta/kodimjogja.wordpress.com/

Koran Sulindo – Saling klaim menang diikrarkan oleh dua pasangan calon wali kota Yogya pada Pilkada serentak yang berlangsung di kota Yogya.  Pasangan Imam Priyono – Ahmad Fadli yang diusung PDI Perjuangan dan Nasdem mengaku meraih 51,75 persen suara. Sedangkan pasangan Haryadi Suyuti – Heroe Poerwadi yang diusung enam partai politik yaitu Golkar, PAN, PKS, Demokrat, Gerindra dan PPP mengaku berhasil meraup suara 50,38 persen.

Kepada wartawan, Rabu (15/2) malam, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Yogyakarta, Danang Rudiatmoko menjelaskan, berdasarkan metode SMS Center yang masuk melalui saksi di setiap kelurahan (dengan margin error 2,5 persen), pasangan Imam Priyono – Ahmad Fadli memperoleh 101.165 suara (51,75 persen). Sementara Haryadi Suyuti – Heroe Poerwadi memperoleh 94.323 suara (48,25 persen).

“Terdapat selisih 6.842 suara untuk kemenangan Imam Priyono. Kami unggul tipis dengan paslon nomer urut 2,” tegas Danang seraya menambahkan jagonya menang di delapan kecamatan.

Toh begitu, Danang tetap akan melakukan kroscek ulang di kecamatan antara hasil data yang diperoleh dengan data C1asli yang masuk. Dan untuk itu pihaknya akan menurunkan tim untuk menjaga keseluruh proses itu. Ada sekitar 60 personel di 45 kelurahan dan 14 kecamatan yang akan diterjunkan.

“Kalau perlu dijaga selama 24 jam, maka akan kami lakukan,” tutur Danang lagi.

Sementara itu Haryadi Suyuti juga mengklaim bila dirinya menang dalam Pilkada kota Yogya. Dalam penjelasannya kepada wartawan, Haryadi menyatakan bahwa berdasarkan hasil perhitungan secara internal, ia dan Heroe Poerwadi berhasil meraup 98.967 suara atau 50,3 persen, sementara paslon nomor urut 1 (Imam Priyono – Ahmad Fadli) memperoleh 97.531 suara atau 49,63 persen.

Menurut Haryadi, dirinya menang di beberapa kecamatan seperti Mergangsan, Mantrijeron, Kraton, Wirobrajan, Ngampilan, Umbulharjo, dan Kotagede. Diungkapkan pula, jumlah suara sah mencapai 196.498 dan jumlah suara tidak sah mencapai 13.488 suara.

“Dari angka sementara memang kami unggul dari paslon nomor urut 1,” ujar Haryadi.

Pada kesempatan itu Haryadi meminta kepada para pendukungnya hendaknya kemenangan ini harus disikapi dengan bijak dan tak perlu melakukan pawai atau konvoi kemenangan. “Harus tetap memegang teguh prinsip yang dianutnya yaitu menang ora umuk, kalah ora ngamuk,” ujar Haryadi.

Hal yang sama juga disampaikan Danang dalam menyikapi kemenangan paslon nomor 1, yakni tidak larut dalam euforia kemenangan. “Ini adalah kemenangan rakyat Yogyakarta. Jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Dari awal proses pencalonan, kampanye hingga pemungutan suara, Yogya sudah kondusif,” tegas Danang.

Pilkada kota Yogya telah berlangsung. Boleh-boleh saja masing-masing pihak mengklaim kemenangan. Namun yang harus disadari, perhitungan yang menunjukkan siapa yang menjadi pemenang dan menduduki jabatan wali kota Yogya adalah perhitungan yang dilakukan KPU – yang kini tengah berlangsung. Dan yang lebih penting lagi, yang kalah harus legowo, sementara yang menang harus memajukan kota Yogya serta membawa warga Yogya menjadi sejahtera mengingat indeks gini ratio Yogya adalah 0,425 – paling rendah se-Indonesia. [YUK]