Pilkada 2018, Calon di 13 Daerah Lawan Kotak Kosong

Koran Sulindo – Komisi Pemilihan Umum mengumumkan data terbaru daerah yang menyelenggarakan Pilkada 2018 yang hanya memiliki calon tunggal.

Data terbaru menyebut terdapat 13 daerah akan menggelar pemilihan melawan kotak kosong.

Komisioner KPU Ilham Saputra menyebut terdapat penambahan dua daerah baru yang menyelenggarakan pilkada dengan calon tunggal. Kedua daerah tersebut adalah Deli Serdang dan Mamberamo Tengah, sementara Kapuas hingga saat ini masih menunggu konfirmasi.

“Daerah fix paslon tunggal yaitu Padang Lawas Utara, Prabumulih, Pasuruan, Lebak, Tangerang, Kota Tangerang, Tapin, Minahasa Tenggara, Enrekang, Mamasa, Jayawijaya, Deli Serdang, dan Mamberamo Tengah,” kata Ilham kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (20/2).

Saat ini, di seluruh Indonesia terdapat 171 daerah yang menggelar Pilkada Serentak 2018, di antara jumlah itu 169 diantaranya telah melakukan penetapan paslon. Dua daerah belum melakukan penetapan, yaitu Papua dan Pinrang.

“Papua penetapan diundur. Pinrang terdapat putusan Panwas, paslon perseorangannya dilakukan verifikasi faktual ulang,” kata Ilham.

Mekanisme  penyelenggaraan pilkada dengan calon tunggal tidak berbeda bila pilkada diikuti beberapa calon. Perbedaannya hanya terletak pada surat suara akan ada dua kolom yakni foto pasangan kandidat tunggal dan satu kolom kosong.

Masyarakat diberi dua pilihan, memilih pasangan calon yang ada atau memilih kolom kosong dalam surat suara. Jika dalam rekapitulasi suara terbanyak pada paslon maka paslon tersebut akan ditetapkan sebagai pemenang.

Sebaliknya, bila suara terbanyak pada kolom kosong maka pemilihan kepala daerah akan diulang dari awal.  Memulai Pilkada dari awal berarti membuka pendaftaran baru sehingga partai partai masih bisa mengubah dukungan atau maju melalui jalur independen.

Fenomena menarik terjadi pada Pilkada Pati bulan Februari tahun 2017 lalu. Meski akhirnya calon petahana Haryano dan Saiful Arifin menang, kotak kosong menunjukkan perlawanan sengit. Petahana gagal meraup kemenangan total dan hanya mengumpulkan 74.51 persen sementara kotak kosong mengumpulkan 25.49 persen.

Gerakan kotak kosong di Pati menguat sebulan menjelang pemilihan bupati dengan munculkan relawan-relawan yang mengkampanyekan kotak kosong. Mereka saling bahu membahu untuk memenangkan kotak kosong.[TGU]