Koran Sulindo – Petugas gabungan di lokasi penyekatan di perbatasan DKI Jakarta dengan Banten sulit membedakan pemudik dengan orang yang pulang kantor.
“Karena ini perbatasan jadi banyak mereka yang mau pulang habis bekerja dari Jakarta sehingga sulit memisahkan siapa yang mau pulang, siapa yang sebetulnya mau mudik. Karena itu, kecermatan dari petugas sangat penting,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam keterangan persnya, Rabu (12/5).
Muhadjir mengapresiasi pengelolaan petugas penyekatan mudik di gerbang tol keluar menuju Merak, Banten dan sekitarnya tersebut.
Metode pemeriksaan yang dilakukan, kata Muhadjir, sangat cermat termasuk dalam mengantisipasi kemungkinan pemudik “colongan” yang naik di dalam bis maupun kontainer.
“Saya sore ini langsung melihat ‘on the spot’ di pintu keluar Cikupa dan pengelolaannya sudah sangat bagus dari aparat, baik Polri maupun TNI,” kata Muhadjir.
Proses pemeriksaan muatan kendaraan pun dilakukan secara cermat sehingga tidak memicu perdebatan dengan penumpang yang dicurigai.
Petugas telah mempersiapkan jalur khusus bagi kendaraan yang dicurigai melakukan perjalanan jarak jauh atau mudik.
Berdasarkan laporan Kapolresta Tangerang Kombes Pol Wahyu Sri Bintoro, hingga Selasa (11/5) pukul 14.00 WIB, total kendaraan yang diputarbalik arah berjumlah 168 unit kendaraan, terdiri atas kendaraan pribadi sebanyak 120 unit, kendaraan umum sebanyak 38 unit, dan kendaraan barang sebanyak sepuluh unit.
“Mayoritas mereka diminta putar balik karena memang tidak memiliki kelengkapan surat-surat tugas yang harusnya dibutuhkan. Lalu, kalau untuk kendaraan barang itu karena overload,” kata Kombes Pol Wahyu kepada Menko PMK. [Wis]