Sydney, 12 Maret 2024 – Sebuah pesawat Boeing 787 yang dioperasikan oleh LATAM Airlines mengalami insiden mengerikan saat dalam penerbangan dari Sydney ke Auckland pada hari Senin. Insiden ini membuat para penumpang terlempar dari kursi mereka ke lorong pesawat, menimbulkan luka pada setidaknya 50 orang dari total 278 orang yang ada di pesawat, termasuk penumpang dan awak kabin.
Menurut informasi dari maskapai penerbangan Amerika Selatan tersebut dan organisasi layanan kesehatan Selandia Baru, pesawat mengalami guncangan hebat yang menyebabkan 10 penumpang dan tiga awak kabin dilarikan ke rumah sakit dengan luka serius. Meskipun mengalami insiden yang menakutkan, pesawat berhasil mendarat dengan selamat di bandara Auckland sesuai jadwal pada Senin sore.
Salah seorang penumpang, Brian Jokat, memberikan kesaksiannya kepada BBC, menyatakan bahwa pesawat tiba-tiba “jatuh bebas” tanpa pemberitahuan sebelumnya. Kejadian tersebut membuat penumpang terlempar dari tempat duduk mereka, terbentur atap pesawat, bahkan terlempar ke lorong. Sebagian besar penumpang mengalami luka ringan hingga sedang, namun satu orang dilaporkan berada dalam kondisi serius.
Penyebab perubahan lintasan yang tiba-tiba tersebut belum dapat dipastikan, dan maskapai sedang melakukan penyelidikan menyeluruh. Pakar keselamatan menyatakan bahwa banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan pesawat, dan investigasi mendalam diperlukan untuk menentukan penyebab pastinya.
Boeing, sebagai produsen pesawat, mengungkapkan bahwa mereka sedang berusaha mengumpulkan lebih banyak informasi dan akan memberikan dukungan penuh kepada LATAM Airlines. Saham Boeing sendiri ditutup turun sekitar 3 persen setelah insiden ini, yang merupakan insiden terbaru yang melibatkan salah satu pesawatnya.
Badan Penerbangan Federal (FAA) Amerika Serikat menyatakan bahwa mereka akan bekerja sama dengan pihak berwenang Australia dan Selandia Baru untuk menyelidiki insiden ini. Kepala FAA, Mike Whitaker, mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengikuti perkembangan ini dengan cermat mengingat pesawat tersebut diproduksi di Amerika Serikat.
Pesawat Boeing 787-9 Dreamliner, berusia delapan tahun, sedang dalam perjalanan ke Santiago melalui Auckland. LATAM Airlines mengonfirmasi bahwa penerbangan baru ke Chile akan tetap berangkat dari Auckland pada hari Selasa. Kejadian ini membangkitkan ingatan akan insiden serupa pada tahun 2008, ketika pesawat berbadan lebar Airbus 330 yang dioperasikan oleh Qantas Airways mengalami penurunan tajam karena kesalahan pembacaan dari komputer data penerbangan. Puluhan orang terluka dalam insiden tersebut. [UN]