Perusahaan Induk untuk 4 Bank BUMN Dipastikan Dibentuk Tahun 2018

Sulindomedia – Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Survei, dan Konsultan Kementerian BUMN Gatot Trihargo menyatakan, pemerintah memastikan rencana pembentukan perusahaan induk (holding) bank BUMN akan direalisasi pada 2018 mendatang. Diungkapkan Gatot, para direktur utama empat bank konvensional BUMN telah sepakat dengan rencana tersebut.

Nantinya, empat bank, yakni Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Negara (BTN), tetap berdiri sendiri, namun dinaungi oleh holding company.  “Konsepnya, bank-bank BUMN tetap berdiri sendiri, tetapi di atasnya ada holding company bank BUMN. Sebab, switching companyberdasarkan aturan Bank Indonesia tidak boleh dimiliki oleh perbankan sehingga nanti yang memiliki switching company adalah holding-nya,” kata Gatot dalam jumpa pers Selasa ini (16/2/2016) di kantor Kementerian BUMN, Jakarta.

Diisyaratkan Gatot, Danareksa Persero dan Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) dapat menjadi induk bank BUMN tersebut. Tujuan pembentukan tersebut agar Indonesia memiliki bank yang kuat sehingga mampu memberikan pendanaan bagi proyek-proyek pemerintah.  “Sebab, dalam Rencana Pemerintah Jangka Panjang sampai dengan 2019, tersedianya financing untuk proyek infrastruktur BUMN sebesar Rp 5.452 triliun. Minimal Rp 1.000 triliun per tahun, namun kemampuan bank hanya Rp 450 triliun dan untuk KUR saja Rp 100 triliun. Artinya, bagaimana kita bisa ikut berpartisipasi,” tuturnya.

Holding bank konvensional BUMN ini, selain pendanaan,  juga untuk memperkuat basis pasar domestik dari 37% menjadi 45% serta efisiensi biaya operasional. Salah satu aksi korporasi yang telah diwujudkan adalah dengan sinergi ATM, EDC, kartu bersama, dan IT backbone terintegrasi melalui National Payment Gateway, dengan target 50.000 ATM dan 640.000 EDC.

Diakui Gatot, pengintegrasian ATM bank BUMN dapat memangkas tiga seperempat biaya operasional. Efisiensi dan efektivitas juga berlaku untuk pengelolaan teknologi informatika (TI). “Kami harapkan bisa seperti Jepang dan Cina. Jadi, ini sebagai langkah awal,” urainya.

Pada Desember lalu,  ATM gabungan empat bank BUMN memang resmi diluncurkan, dengan nama ATM Link. Peluncuranya perdananya dilakukan di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada 21 Desember 2015 lalu. [JAN/PUR]