Pertemuan Kedua Kim dengan Trump Disebut Titik Balik Sejarah Korut

Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin DPRK Kim Jong un. (foto/Kevin Lim / The Straits Times / Reuters)

Koran Sulindo – Pertemuan kedua antara pemimpin Amerika Serikat (AS) dan Kim Jong Un disebut media massa milik pemerintah Korea Utara sebagai titik balik sejarah negara itu. Pertemuan kedua antara Presiden Donald Trump dan Kim rencananya akan digelar pada 27 hingga 28 Februari nanti di Hanoi, Vietnam.

Karena itu, seperti yang dikutip Channel News Asia pada Senin (18/2), pemerintah Korea Utara akan fokus pada penawaran AS soal pencabutan sanksi ekonomi. Itu sebagai bentuk respons AS atas keinginan Korea Utara untuk melaksanakan denuklirisasi di Semenanjung Korea.

Editorial koran media milik pemerintah Rodong Sinmun menyebutkan, ini merupakan momentum bagi Korea Utara untuk “mengencangkan tali sepatu” dan berlari cepat. Korea Utara memimpikan tujuan yang lebih tinggi. Korea Utara disebut berada dalam titik balik sejarah.

Di awal bulan, Trump lewat akun twitter-nya mengunggah bahwa Korea Utara akan menjadi salah satu negara dengan ekonomi besar di bawah Kim. Barangkali itu akan mengejutkan bagi banyak orang, tetapi tidak untuk Trump. Selain karena telah mengenalnya, Trump menilai Kim memiliki kemampuan untuk membawa Korea Utara menjadi negara besar.

Korea Utara disebut memiliki sumber daya mineral yang besar, bahkan jauh lebih besar dari Korea Selatan. Akan tetapi, sumber daya mineral itu belum dikelola sepenuhnya lantaran setelah Uni Soviet bubar, Korea Utara tidak punya mitra lagi untuk mengelolanya.

Ditambah lagi AS lewat Dewan Keamanan PBB pada 2017 juga menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Korea Utara karena uji coba nuklirnya. Itu sebabnya, negara dilarang untuk mengekspor batu bara, produk perikanan dan tekstilnya ke pasar dunia. [KRG]