Perpanjangan PPKM Harus Dijadikan Tolak Ukur Penanganan Covid-19

Ketua DPR, Puan Maharani/CHA

Koran Sulindo – Perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat hingga 9 Agustus 2021 harus jadi kesempatan untuk benar-benar mengukur efektivitas upaya penanganan pandemi Covid-19.

Maka, kewaspadaan dan upaya-upaya pencegahan Covid-19 tidak boleh surut meskipun angka kasus Covid-19 mulai melandai seperti yang disampaikan pemerintah.

“Di masa perpanjangan PPKM ini, pemerintah harus memastikan tes, pelacakan, isolasi dan juga vaksinasi digencarkan, sambil kita semua tetap harus waspada dengan selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan,” kata Ketua DPR RI Puan Maharani dalam siaran persnya, Selasa (3/8).

Kewaspadaan, kata Puan, upaya pencegahan dan penularan Covid-19, serta disiplin prokes adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain untuk Indonesia segera keluar dari situasi pandemi.

Untuk itu, Puan meminta vaksinasi benar-benar dikawal dan dipercepat penyelesaian targetnya, terutama saat ini belum ada obat yang benar-benar bisa mengobati Covid-19.

“Yang bisa kita lakukan adalah mencegah penularan, mengurangi keparahan saat terpapar, dan mencegah kematian. Vaksin adalah perlindungan terbaik kita untuk saat ini sehingga negara harus hadir dengan memastikan ini segera terlaksana sesuai target,” ujar Puan.

Karenanya, Puan meminta pemerintah menjamin ketersediaan vaksin, mempercepat vaksinasi ke seluruh wilayah Indonesia, dan tidak kendur melakukan pemeriksaan, pelacakan dan perawatan/isolasi terhadap setiap temuan kasus baru Covid-19.

Tak hanya itu, Puan meminta pemerintah juga harus terus menjaga dan meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dan fokus pemerintah tidak lagi tertuju ke Pulau Jawa dan Bali saja.

“Jangan sampai lonjakan kasus yang pernah terjadi di Jawa dan Bali lalu terjadi di luar Pulau Jawa dan Bali yang fasilitas dan layanan kesehatannya lebih terbatas,” ungkap Puan.

Puan juga meminta pemerintah menjamin hak tenaga kesehatan tidak terlanggar dan benar-benar terpenuhi karena merupakan pelaksana terdepan penanganan pandemi. [Wis]