Setip negara termasuk Indonesia dituntut berkomitmen setiap untuk mengatasi perubahan iklim [Foto: rappler.com]

Koran Sulindo – Kerja sama keilmuan secara global adalah satu upaya untuk mengatasi perubahan iklim. Tanpa dukungan ilmu pengetahuan, upaya mengatasi perubahan iklim tidak akan mengalami kemajuan.

“Lewat itu, kita akan semakin kuat dalam menghadapi perubahan iklim,” kat Menteri Sains, Teknologi dan Lingkungan Kuba Elba Rosa Perez seperti dikutip teleSUR pada Jumat (1/6).

Dikatakan Perez, pihaknya berniat untuk membagikan serta bekerja sama dalam hal ilmu pengetahuan dengan negara-negara tetangganya. Juga dengan negara-negara lain untuk menciptakan kerja sama ilmu pengetahuan secara internasional sebagai upaya mengatasi perubahan iklim.

Kepulauan Karibia, kata Perez, merupakan salah satu wilayah yang memiliki risiko tertinggi di dunia dalam hal perubahan iklim. Itu sebabnya, menjadi penting kerja sama ilmu pengetahuan untuk menghadapi risiko tersebut dan perlunya kerja keras untuk mencapai upaya mengurangi risiko bencana serta penyesuaian terhadap lingkungan.

Pernyataan ini muncul dari Sekolah Internasional Sains Havana yang berada di bawah Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (Unesco). Sekolah ini merupakan kerja sama antara Unesco dan Kementerian Sains, Teknologi dan Lingkungan Kuba.

Menurut Unesco, keberadaan Sekolah Internasional Sains Havana’s itu sebagai upaya pembelajaran bersama dalam hal penyesuaian lingkungan terhadap perubahan iklim di Karibia. Kerja sama pengembangan kapasitas ini disusun sebagai pelatihan pengetahuan yang menyatukan akademisi, pejabat dan perwakilan masyarakat sipil. Dan pesertanya diutamakan dari kalangan muda serta perempuan. [KRG]