Perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Capai 5,25 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani

Koran Sulindo – Kendati nilai tukar rupiah masih belum stabil, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal (tiga bulanan) ketiga tahun berada di kisaran 5,13 persen hingga 5,25 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Salah satu komponen dalam pertumbuhan ekonomi yang akan meningkat adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB).

Dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, peningkatan PMBT karena investasi pada kuartal kedua belum tertinggi. Ditambah inflasi masih cukup bagus. Di sisi lain impor masih tinggi. Pertumbuhan itu juga diperkirakan juga karena konsumsi rumah tangga masih di atas 5 persen.

PMBT, kata Sri Mulyani, pada kuartal kedua agak turun dari perkiraan yang terealisasi 5,87 persen. Padahal, kuartal pertama tahun ini, PMBT tercatat 7,95 persen. Pada kuartal ketiga PMBT akan mengalami perbaikan lagi sehingga mendekati 7 persen. Sementara sisi impor akan melemah pada kuartal ketiga.

Pelemahan itu dikarenakan banyak importir yang menunda kegiatan impornya akibat libur panjang pada Lebaran dan ditambah cuti bersama dari pemerintah. Pelemahan impor diperkirakan akan berlanjut hingga pada kuartal keempat 2018. Itu lantaran nilai tukar rupiah yang sempat anjlok terhadap dolar Amerika serikat (AS).

Dari perkiraan itu, Sri Mulyani meyakini, neraca pembayaran dari sisi perdagangannya akan lebih imbang dimana sejak awal tahun selalu mengalami defisit. Dari perkiraan itu pula, ia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat tahun ini di kisaran 5,1 persen hingga 5,23 persen.

Untuk keseluruhan tahun, pertumbuhan ekonomi diperkiran di kisaran 5,14 persen hingga 5,21 persen. Merujuk ke APBN 2014, target pertumbuhan pemerintah ditetapkan sebesar 5,4 persen. Dalam perjalanannya asumsi tersebut terkoreksi menjadi 5,2 persen karena ketidakpastiakn kondisi ekonomi global yang salah satunya karena perang dagang yang menjadi kebijakan Presiden Donald Trump. [KRG]