Pergantian Jenderal Gatot dari Panglima Tidak Ada Hubungannya dengan Nobar Film G30S/PKI

Anggota Komisi I TB Hasanuddin/koransulindo.com

Koran Sulindo – Politikus PDI Perjuangan Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin memastikan pergantian jabatan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sebagai panglima TNI murni karena sudah habis masa jabatannya. Pergantian Gatot sebagai panglima TNI disebut tidak ada hubungannya dengan perintah untuk menonton film G30S/PKI.

“Tak ada hubungannya sama sekali. Yang bersangkutan (Gatot Nurmantyo) memang sudah  mendekati selesai masa jabatannya dan akan segera memasuki masa pensiun,” kata anggota Komisi I DPR ini.

Hasanuddin mengatakan, Jenderal Gatot Nurmantyo lahir di Tegal, pada 13 Maret 1960. Sesuai ketentuan, Gatot pensiun pada 1 April 2018. Gatot, kata Hasanuddin, naik menjadi Panglima TNI pada tanggal 8 Juli 2015 dan pergantian Panglima TNI dilakukan pada  8 Desember 2017.

“Kalau dihitung setelah selesai melaksanakan jabatan jadi Panglima TNI  masih ada sisa waktu 3 bulan sampai dengan akhir Maret, tapi itu hal yang lumrah. Tidak harus lepas jabatan itu tepat pada masa pensiun, banyak perwira tinggi sebelum pensiun sudah mengakhiri jabatannya ,” tutur Hasanuddin.

Hasanuddin mengatakan, mengacu pada Pasal 13 UU TNI Nomor 34 tahun 2004, ayat (1) TNI dipimpin seorang Panglima. Kemudian pada ayat (2) berbunyi Panglima sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelah persetujuan DPR .

Karena itu, kata Hasanuddin, pengangkatan Jenderal Gatot Nurmantyo itu dengan persetujuan DPR, dan pemberhentian pun atas persetujuan DPR pula.

DPR, ketika itu telah menyepakati untuk memberhentikan yang bersangkutan dan mengangkat Panglima TNI yang baru. Seluruh fraksi di DPR semuanya aklamasi setuju memberhentikan Panglima TNI Gatot Nurmantyo .

“Jadi tak ada permasalahan yang harus diramaikan, pergantian Panglima TNI merupakan hak prerogatif presiden dan hal yang biasa. Tak ada hubungannya dengan nobar film G30S/PKI , jadi jangan melebar ke mana-mana . Jabatan itu tak ada yang abadi pada suatu saat ada akhirnya,” kata Hasanuddin.

Sebelumnya mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melalui akun YouTube Hersubeno Point menyebut pergantian dirinya sebagai Panglima TNI kala itu akibat perintah menonton film G30S/PKI. Gatot menyebut ada seorang politikus PDI Perjuangan mengingatkannya untuk menghentikan perintah nobar film G30S/PKI. [KRG]