Sulindomedia – Deputi Komisioner Pengawasan Industri Keuangan Nonbank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Edy Setiadi mengungkapkan, perekonomian syariah di Indonesia masih stagnan, meski telah muncul  perbankan syariah. “Industri ini belum bisa melampaui lima persen dari pencapaian targetnya atau bisa juga dikatakan stagnan di angka lima persen,” ungkap Edy saat menjadi pembicara inti dalam seminar “Internasional Forum Silaturahmi Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogya (UMY), Kamis kematin (10/3/2016).

Menurut Edy, untuk membangun perekonomian syariah sangat dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. FoSSEI bisa menjadi salah satunya yang bisa membawa angin segar untuk perkembangan ekonomi syariah di seluruh wilayah Indonesia.

Dukungan OJK sendiri untuk membangun ekonomi syariah adalah membuat program Aku Cinta Keuangan Syariah (ACKS), yang merupakan program sosialisasi dan edukasi keuangan syariah sebagai strategi mendekatkan masyarakat dalam mendukung keungan syariah melalui internet. “Melalui situs Aku Cinta Keuangan Syariah, masyarakat dapat mendukung dan menjadi relawan via internet. Dukungan tersebut dengan cara bergabung sebagai anggota ACKS,” ujar Edy.

Pemerintah sendiri, lanjut Edy,  dalam mendukung perekonomian syariah juga membentuk Komite Keuangan Syariah, yang beranggotakan para menteri, Bank Indonesia, OJK, serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). ” Adanya Komite Keuangan Syariah tersebut dapat memperkuat poros kegiatan ekonomi dan peran lembaga keuangan berdasarkan hukum Islam,” kata Edy.

Dalam kesempatan itu, Edy juga mengemukakan, keuangan syariah sekarang ini sebenarnya lebih dapat berperan dalam pertumbuhan ekonomi. Terbukti, dunia internasional mulai melirik ekonomi syariah, seperti Inggris, Prancis, Jerman, dan Hong Kong, yang telah menggunakan sistem ekonomi syariah.

Terkait dengan ajakan Edy agar FoSSEI juga mendukung perekonomian syariah lebih berkembang lagi juga ditekankan Dekan Fakultas Ekonomi UMY, Dr Nano Prawoto, MSi. Menurut dia, organisasi FoSSEI yang merupakan gabungan mahasiswa yang sangat konsen dalam ekonomi syariah bisa membawa angin segar terhadap perkembangan ekonomi syariah di seluruh Indonesia. Terlebih juga didukung Lembaga Pusat Pengembangan Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi UMY. “Organisasi ini bisa menjadi angin segar untuk mengembangakan ekonomi syariah di Indonesia,” tutur Nano.  [YUK/PUR]