Menteri Luar Negeri Prancis Bruno Le Maire [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Perang dagang yang telah berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok juga berdampak ke Uni Eropa. Bahkan Uni Eropa siap melawan kebijakan AS yang mengenakan kenaikan tarif terhadap produk mereka yang masuk ke negara tersebut.

Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan, jika ada kenaikan tarif terhadap produk mobil Eropa ke AS, maka Eropa harus bersatu untuk melawannya. Terlebih Eropa merupakan kekuatan yang satu dan berdaulat.

Atas kebijakan AS itu, Kanselir Jerman Angela Markel seperti dikutip Reuters mengatakan, siap bernegosiasi dengan AS. Semisal, menurunkan tarif terhadap produk mobil AS ke Eropa.

Kebijakan pengenaan kenaikan tarif tidak hanya ditujukan Trump terhadap produk Tiongkok. Kebijakan yang sama juga dikenakan kepada Uni Eropa, Kanada dan Meksiko. Trump mengenak tarif 25% untuk baja dan 10% untuk alumunium sejak awal Juni lalu.

Trump bahkan akan menambah ketegangan dengan mengancam akan menaikkan tarif 20% untuk produk mobil Uni Eropa. Merespons sikap Trump itu, Le Maire mengajak negara-negara Uni Eropa bersatu dan menyikapi secara tegas. “Jika kita diserang, maka kita akan bereaksi secara kolektif dengan tegas,” tutur Le Maire.

Selama ini, AS hanya mengenakan tarif 2,5% untuk mobil angkutan umum produk Uni Eropa dan 25% untuk truk pickup. Sedangkan Uni Eropa memberlakukan tarif 10% untuk mobil buatan AS. Berdasarkan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), Uni Eropa tidak bisa menurunan tarif impor hanya untuk mobil produk AS. Justru itu harus berlaku untuk semua anggota WTO.

Kebijakan tersebut membuat pemerintah Prancis khawatir. Pasalnya, jika Uni Eropa menurunkan tarif impor untuk mobil buatan AS, maka produk mereka akan bersaing ketat dengan produk buatan Asia. [KRG]