Penampilan Najib Razak setelah mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Malaysia.

Koran Sulindo – Penyelidikan dugaan korupsi mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak membuatnya banyak orang harap-harap cemas. Pasalnya, pemerintah Malaysia di bawah Mahathir Muhammad memperluas penyelidikan dugaan korupsi 1Malaysia Development Berhard (1MDB) terhadap orang-orang yang diduga terlibat.

Laporan Asia Times pada Selasa (22/5) menyebutkan, karena korupsi itu, negara Malaysia dirugikan hingga mencapai miliaran dolar. Najib yang pernah berkuasa di parlemen bersama Koalisi Barisan Nasional kalah dalam pemilihan umum pada 9 Mei lalu. Kelompok Mahathir yang memenangi pemilu lalu mengutamakan penyelidikan dugaan korupsi 1MDB. Najib diduga terlibat karena ada transfer uang 1MDB ke rekening pribadinya.

Najib menyangkal semua tuduhan itu. Soal uang yang berjumlah US$ 681 juta yang berada di rekening pribadinya merupakan hadiah dari Kerajaan Arab Saudi. Dalam beberapa hari terakhir aparat keamanan menyita barang-barang mewah dari rumahnya meliputi 284 tas bermerek, 72 koper berisi uang dalam berbagai mata uang, jam tangan dan perhiasan.

Setelah resmi menjadi Perdana Menteri, Mahathir dengan cepat membentuk gugus tugas yang terdiri atas Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia, polisi dan bank sentral untuk mengungkap skandal 1MDB. Pada tahun 2015, sebuah lembaga serupa pernah dibentuk untuk menyelidiki dugaan korupsi di 1MDB. Akan tetapi, pada pertengahan jalan Najib membubarkannya. Ia juga memberhentikan jaksa agung dan pejabat lainnya yang ikut menyelidiki skandal 1MDB.

Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia memanggil Najib pada Selasa ini untuk menjelaskan tentang transfer senilai US$ 10,6 juta ke rekeningnya yang berasal dari 1MDB. Jumlah itu dinilai bagian kecil dari dugaan korupsi 1MDB yang mencapai miliaran dolar itu. Namun, dana ini dinilai paling mudah dilacak karena penyalurannya melalui lembaga lokal, bukan asing.

Menanggapi pemanggilan Najib itu, Ketua KPK Malaysia Shukri Abdull mengatakan, pihaknya pernah mengalami intimidasi pada 2015 ketika sedang menyelidiki dugaan korupsi 1MDB. Berdasarkan informasi intelijen ketika itu, Shukri bahkan akan ditangkap dan dipenjarakan dengan tuduhan bagian dari konspirasi untuk menjatuhkan pemerintah.

Soal intimidasi itu, setelah menjalani pemeriksaan, Najib menolak untuk menjawabnya. Karena mengaku lelah, pemeriksaannya untuk sementara ini telah selesai. Ia akan diperiksa lagi pada hari Kamis nanti. Najib bersama istri dan pejabat-pejabat yang diduga terlibat korupsi 1MDB telah dicekal ke luar negeri.

Untuk menuntaskan kasus ini, tim yang dibentuk Mahathir akan bekerja sama dengan Amerika Serikat (AS), Swiss, Singapura dan negara-negara lain, terutama negara tempat pencucian uang 1MDB. Dokumen yang selama ini masuk rahasia negara kini dibuka penyelidik untuk mengungkap sejumlah transaksi yang mencurigakan dalam pengelolaan dana 1MDB.

Merujuk kepada dokumen itu, para pejabat senior Malaysia banyak menyembunyikan informasi dan menyajikan informasi yang tidak akurat dalam hal pengambilan keputusan. Lalu, hasil audit terhadap dana 1MDB ditemukan uang tersebut seringkali digunakan untuk proyek-proyek yang tidak sesuai dengan tujuan.

Menanggapi hasil dokumen itu, Mahathir tidak menyangka pengelolaan dana 1MDB jauh lebih buruk daripada yang ia bayangkan selama ini. Karena salah urus keuangan negara itu, utang Malaysia membengkak hingga US$ 251,7 miliar. [KRG]