Koran Sulindo – Pencarian badan pesawt Lion Air JT-610 yang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat tampaknya segera tuntas. Pasalnya, anggota Badan Nasional Pencari dan Pertolongan (BNPP) mengaku telah menemukan lokasi badan pesawat Boeing Jenis 737 seri Max-800 itu.
Kepala BNPP, M, Syaugi mengatakan, kendati belum melihat langsung, salah satu tim penyelamnya mengaku telah melihat badan pesawat Lion Air itu. Selain badan pesawat, penyelam tersebut juga melihat beberapa bagian dari pesawat.
“Walau saya belum lihat gambarnya, tapi sudah ada temuan-temuan besar. Turbin sudah dua ditemukan. Itu berarti dua mesin sudah ditemukan. Lalu, sebelumnya juga sudah ada roda yang terlihat,” Syaugi sepert dikutip Kompas.com pada Sabtu (3/11).
Di samping temuan-temuan itu, analisis mengenai penyebab jatuhnya pesawat Boeing jenis 737 dengan seri terbaru itu terus bermunculan. Namun, tampaknya analisis itu umumnya memiliki kesimpulan yang sama. Berdasarkan rekaman data penerbangan, pesawat tersebut yang awalnya terbang dari Denpasar menuju Jakarta disebutkan mengalami masalah teknis.
Soal itu diakui Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Bali Nusra, Herson. Ia menuturkan, setelah lepas landas pilot sempat meminta untuk kembali ke bandara karena adanya kendala teknis. Beberapa penumpang bahkan menggambarkan kendala teknis yang dialami pesawat tersebut sebagai situasi yang mengerikan.
Akan tetapi, pilot kemudian menginformasikan bahwa pesawat sudah berada dalam keadaan normal dan tidak akan kembali ke Bandara Ngurah Rai, Denpasar. Kapten mengaku masalah telah dapat diatasi sehingga memutuskan untuk meneruskan perjalanan ke Jakarta.
Hal yang sama juga terjadi ketika pesawat udara Lion Air JT-610 itu lepas landas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Pilot juga meminta kepada menara pengatur lalu lintas udara untuk kembali ke pangkalan. Sekian menit dari permintaan itu, pesawat itu hilang kontak dan ditemukan jatuh di Perairan Karawang.
Berdasarkan situs yang merekam penerbangan menunjukkan kedua penerbangan dengan pesawat yang sama itu terbang dengan kecepatan dan ketinggian yang tidak stabil setelah lepas landas. Namun, untuk memastikan ini tentu saja kita harus menunggu analisis Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Juga dari pemberitaan, percakapan antara pilot dengan oeprator pengendali lalu lintas udara berhubungan dengan kecepatan dan ketinggian yang tidak stabil. Soal laporan ini, Wakil Ketua KNKT Haryo Satmiko mengatakan, pihaknya punya analisis yang serupa dengan informasi yang diberitakan itu.
Tapi, bagaimanapun, kata Haryo, semua informasi itu baru disampaikan setelah KNKT selesai menganalisis kecelakaan tersebut dengan ditemukannya kotak hitam pesawat. Pesawat Lion Air Boeing 737 seri Max-800 itu jatuh di Perairan Karawang dan menewaskan 189 orang. Pesawat ini dinyatakan jatuh setelah 13 menit lepas landas dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta. [KRG]