Penyebab Jatuhnya Pesawat Super Tucano TNI AU Masih Diselidiki

Puing-puing pesawat TNI AU jatuh di Pasuruan - Viva

Jatuhnya dua pesawat TNI Angkatan Udara (TNI-AU) dengan jenis EMB 314 Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (16/11) belum diketahui pasti. Untuk itu TNI AU akan membentuk tim Investigasi untuk mengetahui pasti penyebab kejadian.

Tim itu akan melakukan penyelidikan mendalam dengan melihat berbagai faktor secara menyeluruh.

“(Tim) Akan melakukan investigasi dengan melihat faktor-faktor yang dikenal dengan istilah 5 M (Man, Machine, Medium, Mission and Management) secara menyeluruh terhadap penyebab jatuhnya kedua pesawat,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Agung Sasongkojati, Jumat (17/11).

Adapun tim itu dibentuk oleh Pusat Kelaikudaraan dan Keselamatan Terbang dan Kerja (Puslaiklambangja) TNI AU.

Untuk mendalami faktor teknis, tim juga akan memeriksa secara langsung kondisi pesawat pasca insiden di lokasi kejadian.

Kemudian, tim investigasi akan menjalani seluruh prosedur dalam melakukan investigasi jatuhnya pesawat, di antaranya kondisi cuaca saat kejadian, pemeriksaan seluruh personel yang terlibat dalam penerbangan dan berbagai kemungkinan lainnya.

“Terutama Flight Data Recorder pesawat yang merekam data penerbangan, data mesin, data komunikasi penerbang dan video penerbangan sampai detik terakhir berfungsi,” kata Agung.

Sebagaimana di informasikan, pada Kamis siang (16/11), dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano milik Skadron Udara 21 Landasan Udara Abdulrachman Saleh Malang di wilayah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.

Dua pesawat yang jatuh bernomor ekor TT-3111 dan TT-3103 adalah bagian dari empat pesawat yang sedang melakukan sesi formasi di udara. Dua pesawat tersebut hilang kontak pada pukul 11.18 WIB.

Letnan Kolonel Pnb. Sandhra “Chevron” Gunawan selaku Komandan Skadron Udara 21 bersama Kolonel Adm. Widiono Hadiwijaya (Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh) berada dalam pesawat dengan nomor ekor TT-3111.

Sementara Kolonel Pnb. Subhan (Komandan Wing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh) dan Mayor Pnb. Yuda A. Seta ada di satu pesawat lainnya yang bernomor ekor TT-3103.

Lokasi jatuhnya pesawat dengan nomor ekor TT-3111 berada di Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Pasuruan. Korban yang berada di pesawat tersebut adalah Letkol Pnb. Sandhra “Chevron” Gunawan dan Kolonel Adm. Widiono Hadiwijaya. Kedua korban dinyatakan meninggal dunia.

Sementara lokasi jatuhnya pesawat dengan nomor ekor TT-3103 berada di Desa Watugede, Kecamatan Wonoayu, Pasuruan. Korban yang berada di pesawat tersebut adalah Kolonel Pnb. Subhan dan Mayor Pnb. Yuda A. Seta. Keduanya juga dinyatakan meninggal dunia. [DES]