Kantor pusat bank bjb/Dokumentasi bank bjb

Koran Sulindo – Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) pada 17-18 Februari 2021 menyepakati penurunan tingkat suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI7DRR).  Bank sentral memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,5%.

Langkah strategis yang ditempuh BI untuk memacu geliat dunia usaha ini disambut positif oleh bank bjb. bank bjb yang menunjukkan performa apik dalam penyaluran kredit sepanjang tahun penuh tantangan 2020 lalu siap melakukan penyesuaian.

“Pada prinsipnya, kami mendukung langkah kebijakan yang sebangun dengan salah satu visi bank bjb untuk berkontribusi dalam membangkitkan perekonomian negeri. bank bjb optimis penurunan suku bunga ini akan meningkatkan gairah dunia usaha yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional,” kata Direktur Utama bank bjb Yuddy Renaldi dalam keteranganya, Senin (22/2).

Sebagai langkah awal, Yuddy menuturkan bank bjb bakal segera melakukan langkah penyesuaian terhadap suku bunga acuan yang ditetapkan. bank bjb juga telah mempersiapkan langkah ekspansi kredit menyambut kebijakan baru ini. Perusahaan bakal bergerak agresif untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan dunia usaha sambil tetap memperhatikan tingkat risiko kredit untuk menjaga kualitas kredit di level sangat baik.

Sebagai informasi, bank bjb merupakan salah satu perbankan nasional yang mampu menunjukkan performa positif sepanjang tahun 2020 lalu. Penyaluran kredit perseroan tumbuh hingga 10,01% year-on-year (y-o-y) dengan nilai total Rp89,9 triliun per November 2020 di tengah pelambatan yang melanda industri perbankan nasional akibat pandemi Covid-19. Catatan pertumbuhan kredit ini turut dipacu peningkatan portofolio pembiayaan produktif bank bjb di pelbagai sektor usaha.

Jumlah pertumbuhan total kredit yang ditorehkan bank bjb berada jauh di atas rata-rata pertumbuhan industri perbankan per November 2020 yang justru mengalami kontraksi sebesar 1,39%. Pertumbuhan kredit ini diiringi dengan kualitas kredit yang baik. dengan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang terjaga dibawah 1,5%, jauh di bawah rata-rata NPL industri perbankan nasional sebesar 3,18% per November 2020.

Bagusnya performa penyaluran kredit bank bjb ini diikuti dengan perolehan laba bersih perseroan yang turut tumbuh 5,9% y-o-y menjadi Rp1,2 triliun selama paruh ketiga 2020. Total nilai aset bank bjb juga tumbuh 19,4% y-o-y menjadi Rp147,6 triliun.

“bank bjb akan terus berupaya untuk mempertahankan dan mengakselerasi pencapaian positif ini sesuai dengan semangat kebangkitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Kami siap menangkap peluang dan menjemput bola untuk mendorong geliat dunia usaha lewat stimulasi pembiayaan dan dukungan pemberdayaan pelaku usaha,” ujar Widi. [Adv]