Koran Sulindo – Berakhirnya masa pengetatan mudik yang jatuh pada Senin (24/5), sebanyak 427.309 kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek pada periode akhir pekan
“Angka tersebut merupakan kumulatif arus lalu lintas dari beberapa Gerbang Tol Barrier/Utama, yaitu GT Cikupa, GT Ciawi (arah Selatan), dan GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Timur),” ujar Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam keterangan tertulis.
Total volume lalin yang kembali wilayah Jabotabek ini naik 1,1 persen jika dibandingkan lalin normal sebesar 422.658 kendaraan. Untuk distribusi lalu lintas kembali ke Jabotabek di ketiga arah adalah sebesar 48,8 persen dari arah Timur 27,8 persen dari arah Barat dan 23,5 persen dari arah Selatan.
Dari arah timur di GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta-Cikampek dengan jumlah 118.781 kendaraan menuju Jakarta atau naik sebesar 17,7 persen dari lalin normal 100.946 kendaraan.
Kemudian di GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 89.571 kendaraan menuju Jakarta, turun 10,2 persen dari lalin normal 99.798 kendaraan.
Total kendaraan menuju Jakarta dari arah Timur adalah sebanyak 208.352 kendaraan, naik sebesar 3,8 persen dari lalin normal 200.744 kendaraan.
Sedangkan lalin menuju Jakarta dari arah Barat melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang-Merak adalah sebesar 118.684 kendaraan, turun 9,1 persen dari lalin normal 130.568 kendaraan.
Sementara, jumlah kendaraan yang menuju Jakarta dari arah Selatan melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 100.273 kendaraan, naik sebesar 9,8 persen dari lalin normal 91.346 kendaraan.
Heru menjelaskan, bahwa dari tiga hari pada akhir pekan lalu, Jasa Marga mencatat lalu lintas kembali ke wilayah Jabotabek yang paling tertinggi terjadi pada hari Minggu (23/5) dengan total 162.661 kendaraan.
“Selain dari periode akhir pekan kemarin, angka kembali ke Jakarta ini merupakan yang tertinggi dari keseluruhan periode kendaraan kembali ke wilayah Jabotabek selama 15 sampai dengan 23 Mei 2021. Walaupun jika dibandingkan dengan lalin normal, angka ini masih turun 0,9 persen,” kata Heru. [Wis]