Jakarta 2 Juli 2024, Memorandum of Understanding (MoU) secara resmi ditandatangani antara Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) dan Universiti Sains Malaysia (USM).
Acara yang diadakan di Aula kampus Universitas Dian Nusantara ini diharapkan akan meningkatkan kualitas pendidikan kedua institusi, seperti yang disampaikan Rektor UNDIRA Prof. Suharyadi pada sambutanya beliau mengatakan. ”Mengingat afiliasi UNDIRA yang kuat dengan Universitas Mercu Buana, diharapkan kemitraan dengan Universiti Sains Malaysia akan semakin meningkatkan kualitas pendidikan yang disediakan oleh kedua institusi”, ungkapnya.
menyoroti bahwa UNDIRA akan memasuki usia kelima pada bulan September 2024. Beliau juga mencatat berbagai kolaborasi dan pencapaian UNDIRA selama periode ini.
Dalam acara penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) ini, Universiti Sains Malaysia (USM) diwakili oleh dua delegasi yaitu Prof. Dr. Anees Janee Ali, Associate Professor dari School of Management (SOM), dan Salameh Al Khazaleh, Teaching Assistant dari SOM. Beliau berharap agar ada lebih banyak lagi Mahasiswa dari Indonesia yang berkesempatan untuk belajar di USM.
”Saat ini, hanya 10% mahasiswa USM yang berasal dari Indonesia, sementara mayoritas merupakan mahasiswa keturunan Tionghoa”. Ungkapnya dalam sambutan pada acara ini.
USM dalam dalam peringkat perguruan tinggi dunia menempati posisi ke-145, turun dari tahun sebelumnya yang berada di posisi ke-135.
Kerjasama ini sangat dinantikan karena memberikan peluang besar untuk pengembangan program pendidikan khususnya dalam hal peninjauan kurikulum (Curriculum Review) dan kuliah tamu (Visiting Lecture) berkala. Diharapkan kerjasama ini akan mendorong pertukaran pengetahuan yang berkelanjutan antara kedua institusi.
Salah satu manfaat dari pelaksanaan Curriculum Review adalah revisi dan evaluasi metode penilaian yang diterapkan pada tugas akhir dan ujian semester mahasiswa. Menurut Prof. Anees, kegiatan Curriculum Review ini akan mengantarkan perubahan dalam persentase penilaian yang dialokasikan kepada mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan objektivitas dan mencerminkan kontribusi serius terhadap penelitian tanpa memberi beban berlebihan kepada mahasiswa. Serta untuk memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan selaras dengan standar internasional, tetap relevan dengan perkembangan industri, serta meningkatkan kompetensi dan daya saing lulusan di pasar global.
Kerjasama ini memiliki cakupan yang lebih luas, sebagaimana diungkapkan oleh salah satu pembicara, Prof. Dr. Anees Janee. Para mahasiswa, dosen, dan beberapa staf universitas akan mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program pertukaran antara kedua universitas tersebut. Seiring dengan pelaksanaan program Curriculum Review dan kunjungan akademik dari pengajar tamu (Visiting Lecture), hal ini juga didukung oleh upaya Kampus Merdeka. Dukungan yang disediakan melalui program Kampus Merdeka diharapkan dapat memperkuat kerjasama yang bermanfaat bagi dosen dan mahasiswa di masa mendatang. [rls]