Ilustrasi kanker [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Tingkat kematian akibat kanker di Eropa selama setengah dekade mengalami penurunan. Kendati secara keseluruhan akan meningkat menjadi 1,4 juta pada tahun ini karena pertambahan penduduknya meningkat.

Mengutip Reuters, Channel News Asia pada Selasa (19/3) melaporkan, berdasarkan sebuah penelitian yang dimuat jurnal kesehatan Annals of Oncology jumlah kematian akibat kanker untuk pria turun 6 persen menjadi 131 kematian dari 139 kematian per 100 ribu pria pada 2014. Sementara untuk wanita, turun 3,6 persen menjadi 83 kematian dari 86 kematian per 100 ribu wanita pada tahun yang sama.

Akan tetapi, jumlah total kematian diperkirakan meningkat menjadi 1,4 juta kematian pada 2019. Naik 5 persen dari 1,35 juta kematian pada 2014. Dari total jumlah itu, 787 ribu adalah dan 621.900 adalah wanita. Penelitian ini juga menunjukkan, kanker paru-paru menjadi penyebab utama kematian untuk wanita.

Lebih besar ketimbang kanker payudara. Perbandingannya antara 96.800 dengan 92.800. Kanker paru-paru bahkan menjadi penyakit yang paing mematikan karena menyebabkan total kematian sekitar 279 ribu orang pada tahun ini.

Sementara penurunan angka kematian akibat kanker payudara menurun secara ntara di negara-negara besar Uni Eropa. Inggris, misalnya, tingkat angka kematian akibat kanker payudara menurun 13 persen. Lalu, diikuti Prancis turun 10 persen, Jerman 9 persen, Italia 7 persen dan Spayol 5 persen.

Sementara untuk Polandia, tingkat kematian akibat kanker payudara meningkat 2 persen, menurut penelitian Profesor Carlo La Vecchia dari University of Milan dan Fabio Levi dari University of Lausanne di Swiss.

Kendati kabar baiknya tingkat kematian menurun akibat kanker, berita buruknya, karena pertambahan penduduk, jumlah yang meninggal juga semakin banyak. Ini tetap menjadi beban bagi masyarakat sehingga upaya untuk mencegah kanker harus terus dilakukan. Salah satunya adalah mengurangi jumlah perokok dan kelebihan berat badan. [KRG]