Koran Sulindo – Pendidikan adalah kunci untuk mencapai kemajuan, baik bagi individu maupun bagi masyarakat secara keseluruhan. Namun, pendidikan dapat berjalan lancar dan sesuai dengan yang dicitacitakan apabila para pemangku kepentingannya bahu-membahu mendorong berjalannya sistem yang telah direncanakan.
Kesadaran seperti itulah terlihat jelas di Provinsi Sulawesi Utara sejak berada di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw. Keduanya memiliki komitmen kuat untuk membangun masyarakat Sulawesi Utara lebih maju dan memiliki daya saing dalam segala bidang, yang diwujudkan dalam berbagai program kerja.
Tak mengherankan jika banyak pihak mengapresiasi kerja dan pencapaian yang telah dilakukanPemerintah Provinsi Sulawesi Utara. Pada 12 Oktober 2018 lalu, misalnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom), memberikan Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar) Madya 2018 kepada Gubernur Olly Dondokambey. Penghargaan itu diberikan oleh Menteri Dikbud Muhadjir Effendy, yang diwakili Sekretaris Jenderal Kemendikbud Didik Suhardi, di Jakarta.
Penghargaan atau anugerah tersebut diberikan kepada kepala daerah yang telah menunjukkan kepedulian dan komitmennya terhadap pengembangan Teknologi Informatika dan Komunikasi (TIK) untuk dunia pendidikan dan kebudayaan. “Tahun ini menjadi tahun yang ketujuh Kemendikbud memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintahan kabupaten/kota dan provinsi atas segala upayanya dalam membuat kebijakan, mengembangkan, serta mengimplementasikan TIK,” kata Kepala Pustekkom Gogot Suharwoto dalam acara penganugerahan itu.
Tujuan khusus Anugerah Kihajar adalah meningkatkan kebiasaan belajar siswa Indonesia; menumbuhkan kemandirian bangsa dalam memanfaatkan dan mengembangkan TIK untuk pendidikan; mendorong individu dan lembaga untuk menghasilkan karya inovatif dalam pengembangan potensi TIK; mendorong pengembangan kebijakan yang berpihak pada pendayagunaan TIK untuk pendidikan; memberikan penghargaan kepada kepala daerah dan masyarakat yang telah berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan/pelatihan melalui pendayagunaan TIK.
Untuk mendapatkan anugerah ini, dinas pendidikan provinsi, kabupaten, atau kota harus mendaftar dan melengkapi berkas terlebih dahulu, yang pada tahun 2018 ini dilakukan pada bulan Agustus dan September. Setelah itu dibuatlah penilaian, yang dilakukan pada pertengahan September hingga awal bulan Oktober 2018. Yang menilai adalah tim juri yang terdiri dari praktisi TIK, akademisi, perwakilan media, Kementerian Komunikasi dan Informatika, serta dari internal Kemendikbud.
“Terima kasih kepada semua pihak yang sudah berpartisipasi dalam memajukan pendidikan di Sulawesi Utara. Penghargaan ini akan memotivasi kami untuk terus memajukan dunia pendidikan dan kebudayaan di Provinsi Sulawesi Utara.,” kata Olly.PENGHARGAAN ini bukanlah kali pertama diterima Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara. “Tahun 2017 lalu, Provinsi Sulawesi Utara mendapat penghargàan tingkat pertama, tahun ini meningkat jadi madya,” ujar Olly lagi, yang dalam kesempatan itu didampingi Kepala Dinas Pendidikan Liestje Grace Punuh. Pada tahun 2017 lalu, Olly merupakan satu-satunya gubernur di Pulau Sulawesi yang mendapat penghargaan tersebut.
Menurut Grace Punuh, Gubernur Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw memang sangat memberi perhatian pada kemajuan dunia pendidikan di Sulawesi Utara. “Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sangat serius berupaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas lewat pemerataan akses pendidikan yang hebat. Puji Tuhan, dengan penilaian yang dilakukan melalui proses yang sangat ketat akhirnya Sulawesi Utara terpilih di antara lima provinsi yang menerima Anugerah Kihajar. Ini membuktikan perhatian dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara untuk memajukan dunia pendidikan sangat nyata dan dapat dirasakan oleh masyarakat,” tutur Grace Punuh, yang juga seorang dokter.
Dijelaskan Grace lagi, Provinsi Sulawesi Utara merupakan salah satu dari 12 provinsi di Indonesia yang telah menerapkan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru dengan cara online (PPDB Online) pada proses seleksinya. “Di Indonesia ada 12 provinsi yang menerapkan sistem PPDB secara online. Salah satunya adalah Provinsi Sulawesi Utara,” ujarnya.
Untuk tahun ajaran 2018/2019 memang baru ada dua jenjang pendidikan yang menerapkan sistem PPDB Online. Dua jenjang pendidikan itu adalah jenjang pendidikan sekolah menengah atas negeri (SMAN) dengan jumlah sekolah peserta sebanyak 19 sekolah dan jenjang pendidikan sekolah menengah kejuruan negeri (SMKN) dengan jumlah sekolah peserta sebanyak 18 sekolah.
“Semua ini dilakukan untuk Sulawesi Utara yang semakin hebat di bawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw,” kata Grace.
Upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara memajukan dunia pendidikan juga terlihat dengan menjadi tuan rumah perhelatan Asian Science Camp (ASC) 2018 yang diikuti 24 negara, termasuk Indonesia, pada Agustus lalu. Ini merupakan forum tahunan untuk perguruan tinggi dan mahasiswa yang bertujuan untuk mempromosikan diskusi dan kerja sama untuk kemajuan ilmu pengetahuan di kawasan Asia.
“Pemerintah dan masyarakat Sulawesi Utara sangat bangga dengan kepercayaan yang diberikan untuk menjadi tuan rumah dan menyambut dengan gembira pelaksanaan kegiatan ASC. Apalagi, pelaksanaan ASC bertujuan mencerahkan para pemuda yang berbakat sains dengan berdikusi dan berdialog dengan para top scholars di dunia,” kata Gubernur Olly saat membuka perhelatan tersebut, 4 Agustus 2018 lalu. Dalam acara ini diundang pula pemenang Hadiah Nobel atau ilmuwan terkemuka dunia sebagai pembicara. [Advertorial/Purwadi]