Pencarian Korban Pesawat Sriwijaya Air Dihentikan, Keluarga Tabur Bunga

Koran Sulindo – Pencarian terhadap korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 resmi dihentikan pada Kamis 21 Januari 2021 kemarin.

Pasalnya, tim Disaster Victim Identification Pusat Kedokteran dan Kesehatan Rumah Sakit Polri sudah menerima sebanyak 325 kantong jenazah.

Tim DVI akan tetap melakukan identifikasi dari data antemortem dan postmortem yang sudah diterima meski pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ182 rute Jakarta-Pontianak dihentikan.

Dengan dihentikannya operasi pencarian, anggota tim DVI yang sebelumnya bertugas di Tanjung Priok ditarik ke RS Polri untuk membantu identifikasi.

“Semoga dalam satu minggu ke depan ini profil DNA yang diambil dari keluarga maupun sampel postmortem bisa kami dapatkan dan kami lakukan rekonsiliasi,” tutur Komandan DVI Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri Kombes Pol Hery Wijatmoko dalam jumpa pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Jumat (22/1).

Adapun total jenazah korban jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang berhasil diidentifikasi hingga Jumat pagi berjumlah 47 orang. Dari korban yang teridentifikasi tersebut, sebanyak 35 jenazah telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

“Kami telah menerima dari fase I di Tanjung Priok sebanyak 325 kantong body part, jadi tadi malam ada tambahan satu. Kemudian 274 kantong properti, jadi tambah 10,” kata Hery.

Sampel DNA atau informasi genetik yang diterima tim DVI hingga Jumat sebanyak 714 yang terdiri atas 174 sampel antemortem dari keluarga korban. Sedangkan sampel postmortem sebanyak 540 sampel.

Keluarga Tabur Bunga

Karena operasi pencarian korban dihentikan, sejumlah anggota keluarga korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ182 menaburkan bunga ke perairan Pulau Laki dan Pulau Lancang di Kepulauan Seribu.

“Tabur bunga ini sebagai penghormatan terakhir kepada penumpang Sriwijaya Air SJ182,” kata Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena di KRI Semarang.

Upacara tabur bunga yang diliputi duka dimulai sekitar pukul 09.30 WIB dan diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh pemuka agama.

Selain anggota keluarga korban, perwakilan kru pesawat dan manajemen Sriwijaya Air dan Nam Air, Kementerian Perhubungan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi TNI Angkatan Laut, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan, dan Jasa Raharja juga hadir dalam acara tabur bunga itu.

Keluarga korban dan peserta upacara tabur bunga yang lain berangkat dari Dermaga JICT 2 di Tanjung Priok, Jakarta, menumpang KRI Semarang pada pukul 06.30 WIB.

Perjalanan dari Tanjung Priok sampai ke Pulau Laki dan Pulau Lancang memakan waktu sekitar tiga jam.

Pemerintah menyatakan operasi pencarian dan penyelamatan pesawat Sriwijaya Air SJ182 dan penumpangnya resmi dihentikan pada Kamis (21/1), setelah upaya pencarian selama tujuh hari diperpanjang 2×3 hari.

Tim SAR mengumpulkan temuan dalam operasi pencarian jasad penumpang Sriwijaya Air SJ182 dalam 324 kantong jenazah dan 264 kantong properti. Sebanyak 47 jenazah korban kecelakaan pesawat itu sudah berhasil diidentifikasi.

Pesawat Sriwijaya Air dengan nomor register PK-CLC SJ 182 yang menerbangi rute Jakarta-Pontianak pada 9 Januari 2021 jatuh di wilayah perairan Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Pesawat Boeing 737-500 yang lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, pada Sabtu (9/1) pukul 14.36 WIB itu menurut data manifes membawa 62 orang yang terdiri atas 50 penumpang dan 12 kru. [WIS]