Koran Sulindo – Jumlah korban akibat longsor yang terjadi di Cisolok, Sukabumi, Jawa Barat pada akhir Desember lalu telah mencapai 32 orang. Tim pencari dan penyelamat terus berupaya untuk menemukan korban akibat longsor hingga Senin (7/1).
Seperti yang dilaporkan Channel News Asia, pihak berwenang memastikan telah menghentikan pencarian korban setelah bertugas selama sepekan. Mereka juga sempat menghentikan pencarian korban karena cuaca buruk dan hujan lebat mengguyur Jawa Barat.
Selain korban jiwa, longsor itu juga menyebabkan beberapa orang lainnya terluka. “Pencarian telah selesai dan dihentikan,” kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat, Agung Budi Maryoto.
Dikatakan Agung, selama sepekan bertugas, tim pencari dan penyelamat telah melakukan tugasnya dengan baik. Kendati telah merilis jumlah korban tewas, namun Agung mengakui ada satu orang korban tewas yang belum ditemukan.
Bencana longsor tersebut bersumber dari Surandil dan terjadi pada pukul 18.00 WIB. Longsor tersebut menerjang dan menimbun permukiman Kampung Garehon, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi. Cisolok. Sekitar 29 unit rumah yang dihuni 30 kepala keluarga tertimbun.
Akibat material berupa tanah lumpur hingga bebatuan membuat permukiman dengan jumlah populasi sekitar 100 jiwa orang itu porak poranda. Puluhan rumah tertimbun dengan kedalaman antara 3 meter hingga 7 meter.
Sebagai wilayah tropis, bencana longsor acap terjadi dan melanda berbagai wilayah di Indonesia. Umumnya terjadi karena hujan lebat yang mengguyur sebuah daerah secara intensif. Sebelum kejadian Cisolok, longsor di Sumatera Utara juga merenggut nyawa sekitar 20 orang pada Oktober 2018.
Sebelumnya lagi, sekitar Juni 2016, banjir dan longsor menghantam Jawa Tengah dan menyebabkan kematian hingga 50 orang. [KRG]