Koran Sulindo – Beberapa organisasi wartawan menyatakan memboikot meliput semua kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI). Aksi itu dilakukan sebagai bentuk protes atas kekerasan dilakukan prajurit TNI Angkatan Udara terhadap wartawan dan warga di Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia, Senin (15/8) lalu.
Organisasi wartawan menyatakan penanganan kasus penganiayaan dua jurnalis di Medan oleh prajurit TNI AU saat meliput bentrokan itu lamban. POM TNI AU yang menerima laporan para jurnalis korban penganiayaan dan pelecehan terkesan tidak serius menangani kasus yang diadvokasi oleh Tim Advokasi Pers Sumatera Utara ini.
Organisasi itu adalah Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Medan, Pewarta Foto Indonesia (PFI),Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sumut, dan Ikatan Jurnalis Lintas Media.
Sedang kedua jurnalis itu adalah Array Argus (Tribun Medan) dan Andry Safrin (MNC TV).
Fajar Kurniawan dari IJTI Jakarta Raya meminta agar kasus tersebut diselesaikan secara hukum yang berlaku. Sementara itu, PWI mengatakan akan terus mengawal kasus kekerasan terhadap para jurnalis ini hingga sampai pengadilan.
Puspen TNI mengadakan berbagai lomba dalam rangka HUT tahun ini dengan tema “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat dan Profesional”. (Hano Zahaban)