Pembelajaran bauran atau hybrid learning yaitu kombinasi pembelajaran daring dan luring akan di perluas di berbagai jenjang pendidikan. Oleh karena itu Pemerintah meminta sekolah menyiapkan rancangan pelaksanaannya.
“Saya mengharapkan semua sekolah merancang sistem pembelajaran yang efektif, merancang hybrid learning yang metode pembelajaran menggunakan kombinasi antara luring dan daring,” kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sambutan di Peringatan HUT Ke-76 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sabtu (27/11).
Meskipun terbatas situasi pandemi Covid-19, Jokowi mengharapkan agar materi pembelajaran bisa menarik serta lebih peka terhadap perubahan dan perkembangan di masa depan.
Selain itu, Jokowi juga mendorong agar materi pembelajaran harus lebih kontekstual, relevan, dan berkontribusi untuk masa depan siswa. Untuk itu para guru harus membuat materi dan metode pembelajaran yang lebih menarik.
Dengan adanya pendidikan bauran diharapkan penggunaan teknologi dalam pembelajaran tetap dijalankan dan dikembangkan lebih inovatif.
Jokowi juga menekankan meski Pembelajaran tatap muka (PTM) sudah dimulai, PTM harus dilakukan penuh kehati-hatian dengan protokol kesehatan tetap dijalankan secara disiplin.
“Jika kasus positif di sekolah atau di keluarga siswa maka harus dilakukan antisipasi secepatnya,” tegasnya.
Terkait peran tenaga pendidikan Presiden berharap para guru bisa memberikan keteladanan bagi murid agar dapat menjadi tenaga penggerak di masa depan.
“Karena itu, pemerintah bekerja keras untuk memenuhi kecukupan dan peningkatan kualitas guru. Masalah kekurangan guru akan terus diatasi masalah kesenjangan pemerataan pendidikan juga terus diselesaikan, agar cita-cita mewujudkan Indonesia maju dapat kita wujudkan,” ujar beliau. [DES]